MALINAU – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Malinau masih berupaya untuk meminta bantuan untuk kelancaran pendistribusian logistik ke wilayah-wilayah terpencil karena kekurangan biaya jika harus dilakukan dengan pesawat.
Divisi Umum, Keuangan dan Logistik KPU Kabupaten Malinau, Lasinias menuturkan logistik yang saat ini masih dalam proses teleh mendapat respons pemerintah Daerah Malinau dan akan berupaya untuk kelancaran dan suksesnya jalanya pemilu 2019.
Mengingat, KPU juga mengacu UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang diperbolehkannya meminta bantuan memfasilitasi masalah transportasi di Pasal 434 mengingat minimnya dana yang tersedia di KPU.
“Masih ada di transportasi udara dengan penerbangan MAF saja yang bisa dilayani dengan carteran. Sedangkan untuk penjemputanya masih akan melakukan negosiasi dengan pihak penrbangan Susi Air. Kita masih berupaya dengan pemda setempat dan akan diteruskan ke gubernur nantinya,” katanya.
Sedangkan untuk penjemputan logistik nantinya juga masih dalam tahap negosiasi dengan pihak Susi Air sedangkan Susi Air memakai mata uang dolar sehingga biaya juga akan membengkak.
Wakil Bupati Kabupaten Malinau Topan Amrullah, saat ditanya terkait bantuan tersebut mengaku sudah ada informasi dan dengan segera juga akan melakukan apa yang bisa membantu pendistribusian. ”Kita akan lakukan yang kita bisa, salah satunya transportasi kita sudah bersurat pada Pemerintah Provinsi Kaltara,” ujarnya.
Sedangkan untuk penerbangan juga terus diupayakan, apakah terus melobi maskapai ataupun nantinya dari pemerintah provinsi bisa memberikan solusi misalnya dengan helikopter TNI dan Polri. “Sementara pewsawat maf juga belum bisa. Kita mana saja yang disiapkan pemerintah provinsi, kita tetap berupaya untuk membantu. Seperti dengan heli Polri atau tni misalnya,namun upaya lain tersebut kewenanganya provinsi jika harus memakai armada tni atau Polri seperti helikopter atau pesawat tertentu yang bisa digunakan,” pungkasnya. (ewy/udn)
