TARAKAN – Pertengahan tahun ini, Cinema XXI di lantai empat Grand Tarakan Mall (GTM) sudah dapat dioperasionalkan. Progres pembangunan empat ruang studio tinggal menunggu pengerjaan interior.
Salah seorang pekerja PT Cinema, Sohim (40) mengatakan, progres pembangunan Cinema XXI di lantai empat GTM ini sudah 90 persen memasuki tahap finishing. Pengerjaan bangunan ini pun mulai dikerjakan sekitar September tahun lalu. Namun yang sempat menjadi kendala saat ini struktur gedung yang sudah jadi, sehingga harus dirombak.
Termasuk belum dilakukan pemasangan eskalator dan kondisi mal yang belum direnovasi. “Sekitar 10 persen lagi, karena ini tinggal dicat, pasang karpet, kursi, layar dan mesin. Kendala itu gedungnya, seharusnya mengikuti seperti di Jakarta, di Medan yang cinemanya maju, malnya juga ikut maju,” jelasnya sembari menjelaskan ruang studio.
Lantas kapan ditargetkan PT Cinema untuk beroperasi? Dari pihaknya sendiri mengharapkan tahun ini Cinema XXI sudah dioperasionalkan. “Kalau dari Cinema, tahun ini harus buka. Tapi kalau malnya belum dipasang eskalator, agak susah. Harus bikin lubang untuk escalator, kan pakai alat berat, alat beratnya belum datang,” jelasnya.
Sebagian peralatan seperti sound system dan peralatan lainnya belum didatangkan dari Surabaya. Sementara di lantai lima, tempat proyektor dan mesin-mesin sudah ditata. Untuk diketahui, ada empat sutido Cinema XXI di lantai empat ini. Untuk Studio 1 dan 2, masing-masing dengan kapasitas 128 kursi. Sementara Studio 3 dan Studio 4, masing-masing dengan kapasitas 118 kursi.
Fasilitas lainnya seperti lobi, toilet wanita dan pria, ruang ganti karyawan serta tempat pembelian tiket pun sudah siap. Sementara itu, Pengelola GTM, Agus Toni menjelaskan sudah mendatangkan tim ahli untuk memeriksa kondisi gedung dan perencanaan pemasangan eskalator sejak Januari lalu.
Dari hasil pengecekan konsultan bangunan, sejauh ini struktur gedung aman untuk pemasangan eskalator. Maklum gedung yang sudah lama berdiri ini, sebelumnya tidak dirancang untuk pemasangan eskalator hingga ke lantai empat.
“Apakah keretakan strukturnya atau hanya temboknya saja. Karena ini gedung sudah jadi, dan baru mau dirancang. Beda sama gedung yang memang sudah dirancang untuk eskalator. Dari konsultan bangunan sudah cek semua, termasuk kelayakan pemasangan eskalator. Hasil yang keluar, aman saja,” bebernya.
Tentu pihaknya tidak ingin merugikan masyarakat, sehingga perancangan fasilitas untuk Cinema XXI ini sesuai dengan standar nasional. “Gedungnyakan memang sudah jadi, baru mau dibolongkan. Keamanannya seperti apa, lebih baik kita terlambat daripada buat sembarangan. Kita antisipasi tidak merugikan masyarakat,” katanya.
April mendatang mulai fokus dilakukan tahap finishing. Pihaknya optimis, dalam tahun ini Cinema XXI sudah dioperasionalkan. “Insyaallah, kita optimis tahun ini. Karena kita sudah sama-sama lihat, istilahnya tinggal aksesorisnya saja,” jelasnya.
Lantas apakah dioperasionalkannya Cinema XXI bersamaan dengan mal? Ia belum dapat memastikan, yang jelas Cinema XXI ini segera dioperasionalkan sesuai dengan harapan masyarakat Kota Tarakan.
Sementara untuk renovasi gedung mal pun sudah direncakan. Untuk para tenant alias penyewa pun sudah mulai mendaftarkan diri untuk turut andil mengisi mal. “Kalau itu saya belum tahu. Tapi dua bulan ke depan kan kita fokus yang mana lebih diutamakan. Nanti yang tidak layak, kita perbaiki, kita renovasi bagian depan. Pokonya kita optimis, tahun ini Cinema XXI beroperasi,” tutupnya. (*/one/eza)
