Masih Sering Terjadi, DLH Klaim Sudah Mengimbau

- Kamis, 21 Maret 2019 | 10:39 WIB

NUNUKAN – Menghadapi maraknya pembakaran hutan dan lahan, yang sebelumnya terjadi terus menerus hingga ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) klaim sudah lakukan imbauan ke masyarakat untuk tidak asal melakukan pembakaran lahan.

Kendati begitu, tak bisa dipungkiri lagi kejadian karhutla masih saja terus terjadi hingga kini. Bentuk pencegahan sosialisai yang telah dilakukan sepertinya tidak berlaku bagi masyarakat. Kesadaran masyarakat satu-satunya kunci mengurangi karhutla.

Itu diungkapkan Sekretaris DLH Nunukan Pirdaus kepada media ini ketika ditemui. Pirdaus mengaku,  selain bentuk pencegahan seperti sosialisasi pihaknya bahkan telah memberikan surat edaran kepada seluruh Kecamatan di masing-masing daerah guna menyampaikan ke warganya untuk tidak dahulu lakukan pembakaran hutan sejak awal Februari lalu. “Tapi ya kita lihat, faktanyna di lapangan untuk kesekian kalinya masih saja ada kebakaran lahan,” ujar Pirdaus.

Sejauh ini, hanya koordinasi ke seluruh aparat dan instansi terkait yang dilakukan pihaknya. Sebab, Pirdaus menjelaskan, pihak DLH sendiri sifatnya memang lebih kepada hal pencegahan saja seperti lakukan sosialisasi di lapangan sebelumnya. Sekain itu, DLH juga betugas membantu kinerja polisi di lapangan yang berkaitan dengan penegakan hukum.

Tugas yang dilakukan adalah melakukan pengambilan sample tanah untuk uji tes laboratorium yang bertujuan ungkap kebenaran kejadian kebakaran lahan di lokasi yang menjadi atensi penyelidikan langsung dari Polri. “Ya, biasa dalam hal ini ada perintah langsung dari Polri ke Polres Nunukan untuk lakukan penyelidikan misalnya terjadi dugaan kesengajaan melakukan pembakaran lahan. Kami punya laboratorium, tentunya pengambilan sampel juga tidak sembarang dilakukan,” jelas Pirdaus.

Pirdaus sendiri memastikan, dugaan terjadinya karhuta tentu lebih kepada kepada human eror. Menurutnya, masyarakat yang ingin membuka lahan dengan membakar, tidak bisa mengontrol api yang dibakar. Akibatnya melebarlah percikan api dan membuat kebakaran lahan semakin meluas ditambah dengan cuaca terik matahari dan angin kencang membuat potensi terjadi karhutla sangat tinggi.

Tentu Pirdaus mengharapkan kesadaran masyarakat sendirilah yang bisa untuk tidak dahulu lakukan aktivitas buka lahan dengan pembakaran. Jika itu dilakukan, ia meyakini kejadian karhutla akan berkurang. (raw/udn)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Karhutla di Tarakan Jadi Kajian Pusat

Selasa, 30 April 2024 | 17:10 WIB

Setahun, Jumlah Penduduk Tarakan Bertambah 5.100

Minggu, 28 April 2024 | 13:15 WIB

Pertamina Buka Peluang Bangun SPBU Nelayan di KTT

Minggu, 28 April 2024 | 10:50 WIB

Tahun Ini, KTT Tak Dapat Alokasi PTSL

Minggu, 28 April 2024 | 09:40 WIB

Pelayanan Pelabuhan di Tarakan Disoroti

Sabtu, 27 April 2024 | 08:55 WIB
X