Pigging Klir, Listrik Berangsur Pulih

- Rabu, 20 Maret 2019 | 11:17 WIB

TARAKAN – PT Medco E&P Tarakan tengah berusaha merampungkan proses pigging, atau pembersihan pipa yang sempat terhenti akibat kebakaran di Stasiun Pengumpul Gas Utama G-8, di RT 16, Kampung Satu Skip, Tarakan Tengah, Minggu (17/3). Jika proses ini selesai, maka distribusi gas ke sistem pembangkit PT PLN UP3 Tarakan dapat dilakukan. Produksi listrik pun akan berangsur pulih.

Head Public Affairs and Security (PASEC) & Humas dan Security (HSE) PT Medco E&P TarakanZaidTalib menginformasikan jika hingga Selasa (19/3) sore, fase pertama pigging telah selesai. “Fase pertama ini, itu dua pig launcher yang diluncurkan telah sampai. Menyelesaikan pembersihan sepanjang 24,1 km, dari Bunyu ke Tarakan. Selanjutnya, ini menghadap fase kedua. Fase pertama ini sisa pembersihan liquid-nya mudah-mudahan bisa kami tuntaskan,” ulas Zaid kepada Radar Tarakan.

Siang ini fase kedua akan dilanjutkan, butuh waktu sekira 5-6 jam. “Kalau perkiraan. Besok malam, gas sudah didistribusi masuk ke sistemnya PLN. Akan dilakukan bertahap, pulp atau katup tertentu akan kami tutup dulu. Kami membuka mulai dari yang kecil, setelah itu, baru masuk skala penuh,” terangnya.

Kelanjutan proses pigging, setelah dilakukan koordinasi matang, baik di internal Medco, maupun ke kepolisian. “Alhamdulillah, kami menjelaskan langsung ke Pak Kapolres (AKBP Yudhistira Widyahwan). Beliau cukup menguasai teori, compression, tekanan, dan sangat nyambung dengan apa yang kami sampaikan. Beliau cukup tahu, memahami. Termasuk beliau bisa memahami ada kepentingan besar yang harus diperhatikan. Dua hari ini kan, juga kami membahas di internal,” bebernya.

Sementara penyelidikan internal juga terus berjalan. Rencana kerja Medco selanjutnya, meningkatkan pengawasan terhadap seluruh aspek operasional. “Kami ingin agar pekerjaan kami selanjutnya lebih aman. Kami koordinasi dengan Pertamina, dan PLN,” urainya.

Zaid juga menjelaskan jika aliran gas ke jaringan PT PGN sudah normal sejak Senin (18/3) pagi. “Sebenarnya Lapangan Mamburungan, prioritasnya oil. Basicly kami bekerja untuk negara. Kami jelaskan juga ke Pak Kapolres, ini aset negara. Hanya, pengelolaannya lewat kami. Setiap tahun harus kami laporkan ke Kementerian Keuangan, baik kinerja maupun kondisi asetnya,” sebut Zaid.

Zaid berharap, proses pigging dapat berjalan normal hingga pemanfaatannya dapat dimaksimalkan. “Doakan kami, agar pekerjaan ini berjalan lancar,” pintanya.

Sementara itu Manager PT PLN UP3 Tarakan Totok Suharto menjelaskan jika PLN masih harus melakukan pemadalam bergilir setiap 4 jam, karena kemampuan mesin diesel yang tak mencukupi kebutuhan listrik atau beban puncak se-Kota Tarakan. Diesel diaktifkan, setelah distribusi gas dari PT Medco E&P terhenti. “Pembangkit gas kami sudah siapkan, seandainya besok bisa masuk. Kemungkinan besok (hari ini) siang pembangkit gas sudah bisa beroperasi. Menunggu Medco,” terang Totok.

Secara teknis, distibusi gas ke PLN di tangan Medco. “Gambarannya begitu (di tangan Medco). Harapan PLN, sudah bisa aktif besok (Rabu),” jelasnya lagi.

Totok menjelaskan, adapun pertanyaan masyarakat yang mengaku jika pemadaman kembali meleset dari jadwal, kata dia, disebabkan teknis mengatur beban. Tidak semua load break switch(LBS), berada pada satu titik. Petugas harus mobile dari satu LBS ke LBS yang lain. LBS merupakan alat yang digunas untuk mengatur beban.

“Itu peralatan manuver beban. Masuknya kan beda-beda. Untuk menjaga keandalan, dan mengatur beban. Perlu perjalanan dari satu LBS ke LBS lain. Mirip lampu traffic light, untuk ke satu tiang ke tiang lain, tempatnya kan beda-beda. Kan butuh waktu.

Atau seperti saklar kamar-kamar di rumah. Sehingga butuh waktu untuk melakukan manuver itu,” urai Totok menganalogikan teknis mengatur beban dari satu wilayah ke wilayah lain.

Dikatakan, PLN telah melakukan sebaik-baik prosedur sejak rencana pembersihan pipa PT Medco E&P hingga terjadinya insiden kebakaran di Stasiun G-8. “Saya sebelumnya sudah membuat pemberitahuan ke masyarakat, bahwa ada pelaksanaan pigging. Ternyata meleset ,karena ada insiden. Permohonan maaf sudah kami sampaikan. Apa yang dilakukan PLN sudah sangat tersusun. Dan itu dilaksanakan. Perlu ada pemadaman. Kami juga sudah menjelaskan ke saluran media, untuk diteruskan ke masyarakat, mengenai kendala suplai gas,” bebernya.

 

GELADI UNBK TIDAK SERENTAK

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X