14 Jam Gas PGN Terhenti

- Senin, 18 Maret 2019 | 10:57 WIB

KEPOLISIAN masih melakukan penyelidikan terhadap ledakan di area Stasiun Pengumpul Utama Gas G-8 milik PT Medco E&P Tarakan, yang berada di Jalan Sei Berantas, Kelurahan Kampung Satu Skip, Tarakan Tengah.

Wakapolres Tarakan Kompol Riski Farah Sandy saat dikonfirmasi mengungkapkan, sampai saat ini pihaknya melakukan pendalaman terhadap kronologis sebenarnya. Namun usai mendapatkan laporan, petugas dari Polsek Tarakan Timur dan Satreskrim Polres Tarakan langsung diterjunkan ke lokasi kejadian.

“Anggota turun langsung mengamankan area dan melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP). Termasuk melakukan koordinasi dengan PT Medco,” ungkanya.

Dilanjutkannya, tim identifikasi sempat melakukan olah TKP sekaligus mengambil keterangan saksi sementara. Kemudian dari PT Medco juga menyatakan akan membuat laporan ke Polres Tarakan terhadap kejadian tersebut, lantaran ada korban jiwa.

“Korban yang meninggal baru satu orang. Dari Polres akan koordinasi dengan Medco untuk melakukan penyelidikan kenapa terjadi kecelakaan kerja itu,” bebernya.

Sampai saat ini, kepolisian sudah memasang garis polisi di lokasi kejadian, agar tidak ada warga mendekat. Tidak hanya itu, pihaknya juga memastikan tidak adanya kegiatan di sekitar TKP. “Nanti dicek dulu apakah ada kebocoran lain dan efek dari ledakan atau kebakaran tersebut, apakah ada berimbas ke mesin yang lain,” jelasnya.

“Kalau pun berimbas untuk sementara tidak diaktifkan dulu,” sambungnya.

Diakui Riski, dirinya belum bisa memastikan barang bukti apa saja yang sudah diamankan pada olah TKP. “Hasil olah TKP belum dilaporkan. Personel yang ditempatkan di sana ada dari Polsek Timur dan Kodim 0907,” terangnya.

 

JARGAS TERKENDALA

Aliran jaringan gas di Kota Tarakan hingga kini masih belum berfungsi, sehingga setiap masyarakat belum dapat menggunakan gas in di rumah masing-masing. Parahnya, pemadaman jargas ini tidak diketahui batas waktunya.

Salah satu warga yang merasakan dampaknya langsung adalah Nurlina (37), warga RT 15 Kelurahan Selumit, Tarakan Tengah.

Penyaluran gas membuatnya khawatir jika besok tidak dapat menjalankan pekerjaannya. Pasalnya Nurlina merupakan seorang pedagang yang sehari-hari berjualan masakan sayur. Dengan terhentinya penyaluran gas sementara, membuatnya bingung lantaran dirinya tidak memiliki alternatif lain.

"Pusing bagaimana jualan besok. Mana tabung gas juga susah. Walaupun gampang tetap harus beli tambahan tabung lagi untuk di rumah. Rakitnya juga sulit," tuturnya, kemarin (17/3).

Selain itu, dirinya juga merasa takut menggunakan tabung gas di rumah. Pasalnya karena banyaknya ledakan dari tabung gas membuat tidak berani menggunakannya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X