Lusa Pigging, 14 Jam Listrik Padam

- Jumat, 15 Maret 2019 | 15:23 WIB

TARAKAN – Perusahaan Listrik Negara (PLN), Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tarakan akan melakukan pemadaman pada Minggu (17/3) mendatang. Dari jadwal PLN UP3 Tarakan, pemadaman dilakukan dari pukul 00.00 hingga pukul 14.00 WITA, di beberapa kawasan.

Manajer PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tarakan, Totok Suharto mengatakan, pemadaman ini dikarenakan salah satu tindakan perventif untuk meningkatkan keandalan. Kegiatan pigging alias maintenance atau perawatan pipa gas Medco Energi dari Bunyu ke Tarakan.

“Jadi pigging ini dilakukan oleh Pertamina. Kegiatan preventif sebelum terjadi gangguan, supaya gasnya lancar dan pipanya bersih. Sehingga jaminan keandalan pembangkit lebih bagus,” terang Totok dalam sesi tanya jawab dengan media, Kamis (14/3) malam.

Menurut Totok, kondisi kelistrikan di Tarakan surplus. Seperti dalam detail energi yang dihasilkan sejumlah pembangkit, masih berada di atas beban puncak.

“Kita masih surplus. Ini hanya menyoal keandalan. Sehingga harus dilakukan pemadaman. Keandalan itu, pada jaringan dan dukungan gasnya,” imbuhnya.

Apa yang dilakukan oleh Pertamina merupakan proses pembersihan agar tak tersisa kondensat di jalur pipa gas ke pembangkit PLN. “Itu harus bersih. Agar yang masuk ke pembangkit itu benar-benar gas,” urainya.

Terlepas dari rencana pemeliharaan di Tarakan, ternyata pemadaman bergilir juga dirasakan di Bulungan. Hal ini dikarenakan adanya pemeliharaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PT Sumber Alam Sekurau (SAS).

General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kalimantan Timur-Kalimantan Utara (Kaltimra) Djoko Dwijatno menjelaskan, awalnya schedule pemeliharaan dilakukan dalam jangka waktu delapan hari. Namun rencana dipercepat menjadi enam hari.

Sayangnya tidak berjalan sesuai dengan rencana. Pemeliharaan ini justru berlangsung selama sembilan hari. Molornya jadwal pemeliharaan ini dikarenakan adanya kerusakan di luar dugaan.

“Karena itu kan barang tertutup, begitu dibuka ternyata kerusakan melebihi dari rencana, sehingga realisasinya menjadi sembilan hari,” jelas Djoko.

Lebih lanjut dijelaskannya, jika berbicara soal daya, Bulungan melebihi daripada cukup. Daya mampu (DM) Bulungan sebesar 15,7 MW sedangkan beban puncak (bp) 12,3 MW. (lihat grafis)

“Mesin dayanya sekitar 8 MW dan PT SUS itu 5 MW. Tapi karena ada pekerjaan PT SUS, ada gangguan sehingga tidak bisa beroperasi. Sehingga kita defisit,” katanya.

Sementara ini pun PLN membangun PLTMG sebesar 15 MW di Gunung Siriang, Tanjung Selor dengan daya 2x7 MW, dalam tahap akhir. Kemungkinan dalam waktu dekat ini, sudah dapat dimanfaatkan. “Kalau itu terpenuhi, kita sudah punya daya 8 MW ditambah 14 MW, yang dibandingkan surplus sekitar 11 MW, kita masih surplus sangat banyak,” jelasnya.

Dalam tahun ini pun, rencananya ada penambahan pembangkit dengan daya sebesar 29 MW. Dalam artian sistem kelistrikan di Tanjung Selor dapat terpenuhi ke depannya. “Jadi dengan beban puncak sekitar 11 MW, sebenarnya sistem di Tanjung Selor sudah cukup besar,” bebernya.

Saat disinggung mengenai kekecewaan masyarakat terkait jadwal pemadaman yang tidak sesuai, ini menjadi bahan evaluasi bagi PT PLN. Bagaimana tidak, jadwal ini diadakan agar masyarakat mengetahui dan dapat mempersiapkan diri.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X