NUNUKAN – Sejumlah kendala masih saja dihadapi pengekspor rumput laut guna lakukan ekspor hingga ke negara Korea. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan pun memfasilitasi pelaku ekspor dengan peminjaman gudang rumput laut sebagai salah satu syarat pengekspor boleh lakukan ekspor hingga ke luar negeri.
Itu diungkapkan Kepada Bidang (Kabid) Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan (Disdag) Nunukan, Yoseph kepada media ini. Ia mengaku sebenarnya ada banyak kendala yang dihadapi pengekspor rumput laut lakukan ekspor salah satunya wajib memiliki gudang rumput laut sendiri.
“Ya, jadi syarat utama juga harus memiliki gudang rumput laut sendiri. Karena tidak punya gudang, menjadi kendala mereka lakukan ekspor. Untuk itu kita memohon ke Bupati Nunukan terkait peminjaman gudang. Alhamdulillah kita sudah punya gudang di Mansapa, Nunukan Selatan. Untuk sementara kami fasilitasi dengan gudang ini,” ungkap Yoseph ketika diwawancara kemarin.
Salah satu kendala lain, pengekspor juga diwajibkan punya badan hukum berbentuk Perseorangan Terbatas (PT). Sementara pengekspor masih berbentuk Persekutuan Komanditer (CV). Namun, proses pembentukan PT sedang pelaku ekspor lakukan dan dipastikan selesai Maret ini. Untuk itu, pengekspor pun siap melakukan ekspor rumput laut ke Korea.
Pemkab Nunukan tentunya mendukung penuh bagi pekau usaha pengekspor rumput laut. Segala upaya akan dibantu penuh oleh pemkab Nunukan dalam hal ini Disdag Nunukan. Bahkan, pihaknya sering menurunkan staf ke lapangan untuk pendampingan, apalagi lakukan ekspor sekarang wajib memakai Surat Keterangan Asal (SKA).
“Jadi sekarang harus pakai SKA, itu diatur oleh Peraturan Kementerian (Permen) Nomor 25 Tahun 2015. Kita baru ditunjuk harus terbit SKA jika ingin ekspor. Karena, dengan Karena dengan SKA ini, pajak biaya masuknya bisa dikurangi, Yang tadinya pengekspor harusnya membayar pajak 10 sampai 5 persen, bisa sampai 0 persen jika menggunakan SKA. Itulah yang kami bantu juga saat ini, penerbitan SKA-nya,” tambah Yoseph.
Sejauh ini, sejak Januari hingga Februari, jumlah ekspor pertama yang dilakukan sudah mencapai 63 ton. Ekspor sudah dilakukan dua kali. Total pun mencapai 126 ton. Untuk itu, tentunya Yoseph berharap pengekspor harus mengimbau petani untuk menjaga kualitas rumput laut.
Apalagi, pihak Korea mengaku rumput laut Nunukan paling bagus kualitasnya dan paling disukai di Korea. Tentunya jika kualitas bagus, harga akan dinaikan. “Ya, kalau kualitas bagus, mereka (Pembeli, RED) bahkan akan tinggikan harga sendiri hingga mencapai seribu rupiah. Jadi saya berharap sekali kualitas tetap dijaga,” harap Yoseph mengakhiri. (raw/zia)