TARAKAN – Kasus dugaan kasus dugaan pungutan liar (pungli) dalam pengurusan Program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) masih terus didalami oleh penyidik Satreskrim Polres Tarakan. Saat ini penyelidikan masih terus dilakukan mulai dari pengumpulkan keterangan saksi dan barang bukti yang cukup, untuk menaikkan status perkara tersebut ke tingkat penyidikan.
Kasat Reskrim AKP Choirul Jusuf saat dikonfirmasi mengungkapkan, saat ini pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan saksi lagi dan di antaranya adalah memeriksa keterangan saksi ahli. “Kami juga dalam waktu dekat akan mengagendakan untuk dilakukan gelar perkara lagi terhadap kasus ini,” bebernya.
Dari gelar perkara yang akan dilakukan, lanjut Choirul, pihaknya akan melihat kelengkapan berkas dan barang bukti terhadap perkara itu. Setelahnya, baru pihaknya akan mengambil keputusan apakah perkara tersebut akan dinaikkan ketingkat penyidikan. “Perkara ini masih kurang keterangan saksi dan sementara dalam proses klarifikasi. Namun kami tetap akan gelarkan untuk dapat meningkatkan perkara itu,” imbuhnya.
Nah, setelah dinaikkan ke tingkat penyidikan nantinya, pihaknya juga akan menerbitkan laporan polisi (LP) terhadap perkara tersebut. Lantaran saat ini perkara tersebut masih dalam tingkat laporan aduan (lapdu). ia sendiri menjanjikan gelar perkara akan dilakukan dalam waktu dekat. “Secepatnya dan jadwalnya masih kami agendakan,” bebernya.
Sementara itu, Wali Kota Tarakan dr. Khairul saat dikonfirmasi mengungkapkan, terhadap adanya dugaan pungli dalam pengurusan PTSL, dirinya belum mengetahui pasti perkara tersebut. Apalagi adanya dugaan keterlibatan oknum PNS.
“Makanya kita punya program smart city. Nanti sistem ini akan mengurangi hubungan orang dengan orang, karena kalau sudah berhubungan sesama, pasti ada filosofi kenapa dipersulit kalau memang mudah. Jadi dari situ timbul potensi (pungli),” singkatnya. (zar/lim)
