PROKAL.CO,
TARAKAN - Pemerintah Kota (Pemkot) menseriusi rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Keseriusan itu muncul, karena PLTSa sepenuhnya didanai oleh investor. PLTSa juga diklaim sebagai solusi permasalahan sampah di Tarakan.
Kamis (7/3), Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKKSD) kembali menindaklanjuti pembahasan kerja sama pembangunan PLTSa. Asisten I Kota Tarakan Hendra Arfandi menerangkan, saat ini program tersebut sudah dalam proses penggodokan dan selanjutnya siap melanjutkan tahap demi tahap proses pembangunan PLTSa tersebut.
“Rapat TKKSD terkait rencana pembangunan dan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah. Secara teknis kami melibatkan perusahaan dalam kerja sama pembangunan PLTSa tersebut,” tutur Hendra Arfandi kepada Radar Tarakan.
Meski demikian, Pemkot belum memastikan area pembangunan PLTSa. Sembari mencari lokasi yang strategis yang tidak menimbulkan dampak lingkungan serius bagi masyarakat. “Belum bisa dipastikan yah, kami ini kan kerja sama. Prinsip kerja sama kan harus saling menguntungkan. Kalau pemerintah kan berpikiran harus menguntungkan bagi kemaslahatan masyarakat,” tuturnya.
Jika terealisasi PLTSa ini merupakan yang pertama kali di Indonesia. Hanya pembangunannya memerlukan proses yang cukup lama. “Ini kalau memang bisa dilakukan, maka kita yang pertama kali melakukan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Sampah. Antusias sangat besar karena besarnya ancaman sampah di Tarakan,” tukasnya.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tarakan Supriyono menerangkan hadirnya PLTSa diprediksi dapat mengurai seluruh sampah plastik. Dikatakannya nantinya, listrik dari PLTSa akan dikelola PLN untuk didistribusikan ke masyarakat. “Prediksi PLTSa ini dalam jangka waktu panjang mampu menggurai seluruh sampah plastik. Cuma untuk penguraiannya per hari kami belum dapat memastikan rinciannya. Karena pembahasan ini masih pada draf dan mencari lokasi tepat,” ujarnya.