TARAKAN – Sumber daya manusia (SDM) disebut-sebut menjadi kendala dalam proses pembukaan program puskesmas 24 jam. Kepada Radar Tarakan, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tarakan Subono Samsudi mengatakan pihaknya telah membuka pendaftaran bagi tenaga baru. Dinkes saat ini masih memanfaatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas Juata Laut. Sebab Puskesmas Juata Laut ditutup sejak Jumat (8/3).
Subono mengungkapkan menangani masalah SDM, pihaknya membuka rekrutmen dokter umum berjumlah 6 orang. Sembari menunggu, pihaknya memanfaatkan tenaga kesehatan yang masih ada. “Pertama ini kami buka dokter, nanti coba dilihat perkembangannya, kalau perlu juga buka tenaga kesehatan yang lain seperti apoteker, perawat dan sebagainya. Ya sambil berjalan saja dan dievaluasi,” ujarnya.
Untuk diketahui, program pelayanan puskesmas 24 jam hanya berlaku di dua puskesmas Kota Tarakan, Puskesmas Karang Rejo dan Juata Permai. Kedua puskesmas tersebut dinilai strategis sehingga dapat mencakup seluruh wilayah di Kota Tarakan, serta akses dengan fasilitas kesehatan yang ada di Kota Tarakan lainnya.
“Kalau Juata Permai ini kan untuk kawasan Tarakan Utara dan Tarakan Barat yang posisinya agak jauh dari kota. Sedangkan Karang Rejo berpusat di kota sehingga dianggap mampu untuk melayani kepadatan masyarakat,” jelasnya.
Dalam pelayanannya, puskesmas Karang Rejo dan Juata Permai akan membuka 3 shift kerja, pagi, sore dan malam yang setiap pelayanannya diisi 8 orang tenaga kesehatan tambahan dan terdiri dari dokter, apoteker, perawat, petugas loket dan lainnya.
Menanggapi persoalan SDM, Wali Kota Tarakan dr. Khairul, M.Kes, mengatakan bahwa hal tersebut dapat diselesaikan dengan beberapa cara. “Ada uangnya. Tinggal diumumkan saja, dokter itu banyak kok di Tarakan. Enggak ada yang kurang menurut saya,” ujarnya.
“Kita hadir semuanya untuk mengatur,” kata Khairul yang menilai puskesmas 24 jam sangat bisa dilakukan. (*/shy/lim)
