Jembatan Ambruk, Pikap Jadi Korban

- Jumat, 8 Maret 2019 | 11:05 WIB

NUNUKAN – Jalan Petani yang sering dilalui kendaraan di Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, kini dikeluhkan  karena ambruk dan satu kendaraan roda empat masuk ke dalam sungai.

Desa Aji Kuning merupakan daerah yang langsung berbatasan dengan Sebatik, Malaysia. Para petani memanfaatkan jalan tersebut untuk dilalui kendaraan, karena tidak banyak jalan yang dapat dilalui.

Salah seorang warga Desa Aji Kuning, Sanuddin mengatakan, kendaraan masuk ke dalam sungai, akibat berusaha melewati jembatan yang rapuh. Seharusya jembatan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda empat, namun tidak ada pilihan jalan lain.

“Hanya satu jalan yang dapat dilalui, jadi terpaksa saja melalui jalan yang ada,” kata Sanuddin.

Ia sangat berharap pemerintah daerah harus melaksanakan pembangunan untuk kepentingan masyarakat. Namun pembangunan yang dimaksud adalah pembangunan jalan atau jembatan yang sesuai dengan keinginan masyarakat, bukan hanya sekadar membangun tapi tidak memperhatikan kualitas pekerjaan.

Menurutnya, jembatan tersebut adalah jalur tranportasi masyarakat yang menghubungkan satu lahan petani ke lahan yang lain. Untuk itu sangat penting dilakukan perbaikan atau dibangun yang baru, agar dapat meningkatkan perekonimian masyarakat.

Hal senada dikatakan Safir. Menurutnya, untuk perbaikan Jalan Petani harus dikoordinasikan terlebih dahulu ke petani. Karena yang melalui jalan tiap hari adalah para petani. Sehingga perbaikan apa yang cocok dilakukan, apakah hanya memperluas Jalan Petani atau dilakukan pengerasan.

“Jika jalan diperbaiki petani sangat bersyukur, tapi jika cepat juga rusak pasti petani mengeluh,” kata Safir.

Apalagi yang diangkut menggunakan kendaraan adalah kelapa sawit. Karena mayoritas petani di Sebatik memiliki lahan kelapa sawit sendiri.

Lanjut dikatakan, jika Jalan Petani diaspal para petani akan senang. Sebab, ketika terjadi musim hujan petani bisa tetap mengangkut hasil pertanian mereka dari kebun.

“Kalau selama ini, hujan kami tidak tidak jalan, menunggu jalan kering,” ungkapnya.

“Memang sering diperbaiki, tapi hanya sementara. Sebulan kemudian rusak lagi. Hanya begitu yang sering dilakukan,” tambahnya. (nal/ana)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB
X