TAMPUSU – Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si saat memberikan kuliah umum kepada para Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Sulawesi Utara (Sulut) menegaskan bahwa adanya organisasi Praja Muda Karana (Pramuka) sangat penting untuk pembentukan karakter generasi muda untuk membangun bangsa ke depan.
“Pramuka ini kenapa sangat penting, karena menurut saya, sebab saya hasil didikan Pramuka juga. Saya dari Saka Bhayangkara. Saya menganggap Pramuka ini sebuah lembaga yang sangat strategis membentuk mental karakter dan kepribadian bangsa,” ujar Bupati, Selasa (5/3) di Ruang Rapat Utama IPDN Kampus Sulut.
Sekarang, kata Yansen TP, Pramuka itu banyak hanya terlihat formalitas saja. Terus terang, dirinya prihatin dan agak sedikit marah di dalam hati karena di sekolah-sekolah, khususnya para penididik hanya menggunakan pakaian Pramuka untuk mewarnai atau sekadar megikuti aturan saja.
“Sedih juga rasanya hati, karena sesuatu yang sangat berguna (Pramuka) ini tidak maksimal digunakanuntuk alat (membentuk karakter mental dan kepribadian),” katanya.
Oleh sebab itu, dirinya berpikir karena IPDN maupun para alumninya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dunia pemerintahan dan pembangunan bangsa, maka harus ada Satuan Karya (Saka) di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), terutama di kampus-kampus IPDN. Sebab, di instansi lain seperti TNI, Polri dan kementerian-kementerian lain sudaha ada Saka dan itu tentu membawa dampak positif.
“Ada Saka di berbagai instansi, tapi kok induknya (Kemendagri) kok gak punya. ini yang memotivasi kami sehingga bersama dengan beberapa orang mengagas Saka Pamog Praja di Malinau,” ungkapnya.
Bupati sangat ingat betul saat menggagas Saka Pamong Praja tidak sampai puluhan orang pada tahun 2008. Namun saat dirinya pindah tugas dari Kabupaten Malinau ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang saat itu Provinsi Kalimantan Utara belum dimekarkan, maka sempat terhenti.
“Kemudian saya kembali lagi (ke Malinau) jadi Bupati, saya lanjutkan lagi dan bertambah banyak kami. Sekarang sudah 60 orang lebih. Dan bertambah lagi nanti dari Kampus IPDN Sulut ke Malinau, silakan,” ujarnya mengajak.
Harapan besar ia sampaikan pengenalan Saka Pamong Praja di IPDN Kampus Sulut menjadi sebuah kesempatan untuk menghidupkan Saka di lingkungan kampus yang ada di bawah Kemendari tersebut.
Sebab, saat dirinya berdiskusi dengan petinggi IPDN baik saat dirinya ke Jatinangor maupun Makassar beberapa waktu lalu, dirninya melihat sevara individu semangatnya ada di IPDN Kampus Sulut untuk menjadi cikal bakal hadirnya Saka Pamong Praja di kampus.
“Saya harapkan nanti di sinilah cikal bakal. Karena apa, kita harap Saka Pamong Praja ini lahir dari kampus, bukan di kabupaten. Tapi kabupaten itu medannya nanti, tapi lahirnya di kampus. Saya harapkan di IPDN Kampus Sulut-lah lahirnya Saka ini. Melalui kita semua,” tukasnya seraya
mengatakan apabila terbentuk, maka akan menjadi sejarah karena Saka Pamong Praja lahir di kampus yang dia anggap luar biasa itu. (ags/fly)