TAMPUSU – Usai mendengar sekilas tentang pembentukan Satuan Karya (Saka) Pamong Praja dari Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si dan paparan dari Instruktur Saka Pamong Praja Kabupaten Malinau, Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Sulawesi Utara (Sulut) siap mendukung terbentuknya organisasi Praja Muda Karana (Pramuka) tersebut.
Hal itu diungkapkan Nindya Praja Wahyu Nurfallah usai acara penyampaian kuliah umum dari Bupati Malinau Yansen TP yang juga merupakan Purna Praja, Selasa (5/3) di IPDN Kampus Sulut.
Menurutnya, seperti diketahui bersama bahwa dalam organisasi Pramuka yang namanya Saka aktif sekali. Seperti di beberapa Kementerian sudah memiliki Saka, baik itu Kementerian non departemen maupun Kementerian yang departemen.
“Seperti contohnya Saka Bhakti Husada di bawah Kementerian Kesehatan, itu juga menunjang dan kepopuleran Kementerian itu sendiri. Dari bagaimana Kementerian itu berpartisipasi terhadap lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.
Yang membuat dirinya heran, di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang punya garis komando sampai ke pemerintah daerah hingga ke kecamatan dan desa malah belum punya Saka. "Saya herankan dari dulu mengapa dari Kemendagri sendiri yang hubungannya sangat erat dengan masyarakat tidak memiliki Saka sendiri. Dan Alhamdulillah dari sosialisasi yang dilakukan oleh bapak Bupati Malinau tadi, kami sangat mendukung. Karena kami di sini selaku abadi Praja, abdi masyarakat, juga ingin berpartisipasi di dalam Pramuka khususnya,” ungkapnya.
Kenapa dirinya ingin, karena Pramuka adalah salah satu organisasi yang menyiapkan kader-kader pemimpin bangsa ke depannya. Nindya Praja asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini mencontohkan bahwa seorang Camat akan otomatis menjadi Ketua Majelis Pembimbing Ranting. Begitu juga seorang Bupati, otomatis menjadi seorang Ketua Majelis Pembimbing Cabang.
Oleh sebab itu, hubungan antara pemerintahan sendiri sangat erat kaitannya, karena pimpinan di pemerintahan juga secara tidak langsung menjadi pimpinan di Pramuka itu sendiri.
"Jadi kenapa kita sangat mendukung adanya Saka Pamong Praja ini, karena yang pertama hal tersebut (pembentukan kader pemimpin bangsa) dan yang kedua karena antara pemerintahan dan organisasi yang bernama Pramuka butuh yang namanya sinergi dan koordinasi agar dapat saling membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi,” ucapnya.
Saat ditanya apakah siap membentuk dan menjadi bagian dari Saka Pamong Praja, ia menegaskan siap. "Saya siap untuk mendukung dan berpartisipasi aktif dalam menyukseskan berdirinya Saka Pamong Praja di bawah Kemendagri,” tegasnya.
Sementara itu, Nindya Wanita Praja Nidar Setyarawati juga mengaku mendukung terkait pembentukan Saka Pamong Praja. Sebab, akan membentuk pribadi-pribadi generasi muda untuk menjadi pemimpin dan penerus bangsa ke depan.
Seperti halnya yang pahami dari apa yang disampaikan seniornya, yaitu Yansen TP yang memberikan kuliah umum tentang Saka Pamong Praja, strategi pembangunan daerah dengan model Gerakan Desa Membangun (Gerdema) dan tentunya juga tentang kepemimpinan.
“Jadi menurut bapak Bupati tadi kepemimpinan itu adalah salah satu seni seorang pemimpin bagaimana dia bisa memimpin bawahannya dimulai dari dirinya sendiri. Dirinya sendiri itu bisa memengaruhi orang lain, cara berpikir orang lain, cara berpikir untuk membangun mental seseorang itu sendiri,” katanya.
“Jadi, saya siap mendukung terbentuknya Saka Pamong Praja ini,” tambahnya.
Terpisah, Sarun, S.STP, M.AP selaku instruktur menjelaskan bahwa pihaknya memaparkan terkait maksud dan tujuan dibentuknya Saka Pamong Praja. Serta alur rencana organisasi Saka Pamong Praja mulai dari Kemendagri sampai kepemerintahan tingkat bawah, yaitu desa.
“Kita mengenalkan kepada mereka (Praja IPDN Kampus Sulut) apa itu Saka Pamong Praja. Kita juga menjelaskan syarat-syarat dan berbagai kegiatan yang pernah dilaksanakan oleh Saka Pamong Praja Kabupaten Malinau,” ungkap Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malinau ini. (ags/fly)
