NUNUKAN – Rencana pembangunan pos lintas batas negara (PLBN) yang dilengkapi dengan customs immigration quarantine and security (CIQS) telah dilakukan peninjauan oleh kedua pemerintah Indonesia dan Malaysia di Kecamatan Sei Menggaris, Minggu (2/3).
Pada peninjuan tersebut dilakukan bersama-sama oleh pemerintah setempat. Baik di provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), maupun pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan dan majelis keselamatan negara (MKN) Sabah-Malaysia tepat di garis batas negara Sei Menggaris- Serudong.
Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura mengatakan, telah dilakukan pertemuan dengan MKN Sabah Malaysia dengan membahas titik koordinat lokasi pembangunan PLBN di Kecamatan Sei Menggaris, yang berbatasan langsung dengan Serudong Malaysia.
“Masing-masing perwakilan telah bertemu di garis batas negara,” kata Hj. Asmin Laura.
Titik pertemuan dilakukan tepat di patok perbatasan A708, yakni di area pos gabungan Indonesia-Malaysia. Dengan rencana pembangunan PLBN di perbatasan Sei Menggaris, tentu sangat diharapkan. Karena akan terbuka jalur resmi antara Indonesia dan Malaysia.
Masyarakat yang berada di Kecamatan Sei Menggaris, tentu akan lebih mudah, karena akan masuk ke Malaysia melalui pintu resmi. Karena selama ini belum ada pintu resmi untuk masuk ke Malaysia di Kecamatan Sei Menggaris.
“Agar memudahkan pembangunan nantinya, yang paling utama adalah dukungan masyarakat yang berada di Kecamatan Sei Menggaris,” ujarnya.
Sementara, Ketua MKN Sabah, Malaysia Hanafiah mengatakan, dengan rencana adanya pembangunan PLBN gabungan Indonesia dan Malaysia, maka perlu ada peningkatan hubungan baik, dari berbagai sektor seperti sektor ekonomi dan budaya.
“Demi kelancaran pembangunan PLBN, maka sangat perlu dijaga hubungan baik antar kedua negara,” kata Hanafiah.
Untuk itu, yang perlu dilakukan adalah menjaga hubungan baik, agar pembangunan PLBN di daerah perbatasan dapat terwujud. Diketahui, pembangunan PLBN di Kecamatan Sei Menggaris. Merupakan program nasional melalui forum kerja sama Sosek Malindo Indonesia dan Malaysia.
“Berbagai pertemuan telah dilakukan antara pihak Indonesia dan Malaysia. Dalam upaya untuk mewujudkan pembangunan di daerah perbatasan antarnegara,” ujarnya. (nal/zia)