TARAKAN - Pengawasan terhadap wilayah perbatasan terus dilakukan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) II, dengan silih berganti mengirimkan pesawat untuk melakukan patroli di wilayah perbatasan termasuk perbatasan Kalimantan Utara (Kaltara) dengan negara tetangga.
Hal tersebut diungkapkan Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) II, Marsda TNI Henri Alfiandi saat melakukan kunjungan kerja ke Lanud Anang Bursa Tarakan, Kamis (28/2). “Untuk wilayah pengawasan Koopsau II sejauh ini terpantau aman, sebelum-sebelumnya sempat tegang ketika sengketa pulau Sipadan dan Ligitan,” tuturnya.
Dirinya mengharapkan ke depan situasi wilayah perbatasan tetap aman tanpa ada permasalahan lagi dengan negara tetangga. “Kita tidak mau ada konfrontasi lagi di wilayah perbatasan, kita ingin hubungan dengan negara tetangga tetap terjalin dengan baik, meski begitu bila ada hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi di wilayah perbatasan, kita akan selalu siap melakukan tugas melakukan pengamanan wilayah perbatasan,” ungkapnya.
Terkait pengembangan Lanud Anang Bursa, dirinya menjelaskan akan dilakukan secara bertahap, hal tersebut dilakukan di lanud lain yang ada dibawa Koopsau II. “Yang jelas kita lakukan bertahap, mulai dari infrastruktur, sumber daya manusia (SDM) dan alutsista,” bebernya.
Dirinya menilai Lanund Anang Bursa sangat penting untuk dilakukan pengembangan, mengingat wilayah kerjanya yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
“Kita tahu di sini banyak lalu lintas barang dan manusia, termasuk barang-barang terlarang seperti narkoba, sehingga perlu pengembangan lagi untuk dapat melaksanakan tugasnya agar lebih maksimal bersama instansi terkait,” ujarnya.
Dalam kunjungan kerjanya kali ini, dirinya akan melihat langsung program kerja dan capaian target Lanud Anang Bursa Tarakan. Selain itu dirinya juga akan melakukan bimbingan dan pengarahan langsung kepada jajaran Lanud Anang Bursa Tarakan.
“Ini kunjungan saya untuk melihat bagaimana satuan di bawah Koopsau II bekerja, saya juga ingin melihat langsung potensi pengembangan Dirgantara yang ada di lanud-lanud di bawah Koopsau II,” pungkasnya. (jnr/eza)