Produksi Ayam Lokal Surplus

- Kamis, 28 Februari 2019 | 11:41 WIB

NUNUKAN – Wacana impor daging ayam yang menjadi salah satu poin penting kesepakatan pada pertemuan Sosial Ekonomi Malaysia Indonesia (Sosek-Malindo) Peringkat Negeri Sabah/Tingkat Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang berlangsung di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia pekan lalu menuai protes peternak ayam lokal. Khususnya yang berdomisili di Kabupaten Nunukan.

Andi Joni, salah seorang peternak ayam lokal di Kabupaten Nunukan sangat mengapresiasi rencana Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Ir. H. Irianto Lambrie mengenai wacana melegalkan daging ayam asal Malaysia ke Kaltara. Hanya saja, alangkah baiknya sebelum wacana tersebut direalisasikan agar dapat melihat kondisi nyata produksi ayam lokal yang ada di lapangan. Khususnya di Kabupaten Nunukan. Sebab, saat ini produksinya sudah cukup banyak. Bahkan, sudah surplus. “Cukup baik rencananya, tapi tolong dilihat secara nyata dulu di lapangan. Apakah saat ini memang sedang kekurangan atau malah surplus. Saya berharap tidak jadi, karena peternak lokal itu masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan perusahaan saat ini,” kata Andi Joni saat dihubungi media ini kemarin.

Ia mengatakan, jika wacana Pemprov Kaltara melegalkan ayam beku asal Malaysia melalui aktivitas impor pada kerja sama melalui Sosial, Ekonomi Malaysia-Indonesia (Sosek Malindo) terealisasi, maka dikhawatirkan dapat menimbulkan permasalahan baru lagi. Sebab, dapat mematikan pengusaha ayam lokal di Kaltara, khususnya di Kabupaten Nunukan. “Karena hanya masuk dalam pembahasan sosek malindo, jadi menurut saya masih dapat dipertimbangkan. Apalagi jika ada pejabat terkait yang dapat menyampaikannya bahkan produksi ayam lokal saat ini masih mampu memenuhi pasar. Kenapa harus mengimpor dari Malaysia lagi,” harapnya. “Kita saat ini kelebihan. Terbukti dengan jumlah kandang yang kini sudah mencapai ratusan tempat dan populasi ayam sudah lebih dari cukup,” sambungnya.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Nunukan Alim Bakri membenarkan produksi ayam lokal tinggi dan dikatakan surplus. Bahkan, beberapa peternak belakangan ini sudah melayani permintaan dari Kota Tarakan. “Kami juga sudah menyampaikan ke provinsi (DPKP Kaltara) bahwa Nunukan sudah surplus untuk daging ayam. Jadi, diharapkan tidak ada impor ayam,” kata Alim Bakri saat dikonfirmasi media ini kemarin.

Senada disampaikan Sekretaris Dinas Perdagangan (Disdag) Nunukan Hasan Basri Mursali. Saat ini produksi ayam lokal itu sudah cukup besar. Sehingga, kebutuhan warga Nunukan sudah mampu dipenuhi. Apalagi dengan adanya peternakan mitra. “Kalau untuk impor daging ayam, saya rasa tidak perlu. Karena produksi lokal cukup melimpah. Kecuali memang tidak ada. Maka sangat didukung impor itu,” pungkasnya. (oya)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X