Warga Bakar Lahan, WKP pun Terbakar

- Rabu, 27 Februari 2019 | 11:13 WIB

TARAKAN- Diduga warga membuka lahan dengan cara membakar, lahan Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) milik Pertamina yang berada di Jalan Sesanip RT 38, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat pun terbakar. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WITA, kemarin (26/2).

Pjs Field Manajer Pertamina EP Tarakan Rizal mengungkapkan, setelah menerima laporan dari masyarakat pihaknya langsung mengerahkan petugas pemadam kebakaran Pertamina dan satu unit mobil fire.

“Jadi ada penduduk membuka lahan dan membakar semak-semak hingga merembet hingga ke area jaringan listrik kita, makanya kita segera action,” ungkapnya.

Diakui Rizal, pada lahan WKP yang ikut terbakar terdapat beberapa pipa minyak Pertamina juga, namun diketahui pipa tersebut sudah tidak aktif lagi. Meski tidak aktif, namun di area tersebut terdapat jaringan listrik yang masih aktif. “Listriknya masih aktif sehingga berbahaya makanya kami dengan cepat melakukan pemadaman api,” imbuhnya.

Selain jaringan listrik yang masih aktif, pihaknya juga sempat khawatir dengan adanya sumur aktif yang tidak jauh dari lokasi kebakaran. Untuk itu pihaknya meminta kepada masyarakat yang tidak jauh dari lokasi WKP, agar membuka lahan dengan cara membakar. “Tadi kami padamkan selama 15 menit dan kami lakukan pendinginan juga agar tidak ada bara api lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, Saiful Adi selaku komandan regu PMK Kampung Satu menambahkan, untuk membantu memadamkan api, pihaknya membantu dengan mengirimkan dua tangki air. “Ini daerah Pertamina makanya mereka turun dan kami juga siap ikut membantu,” bebernya.

Dari hasil pantauan pihaknya, lahan WKP milik Pertamina yang terbakar berukuran 80 meter persegi. Kemudian pihaknya juga menilai lantaran rumput yang dalam kondisi kering, dengan cepat bisa terbakar dan merembet. Ditambah lagi dengan kondisi cuaca yang panas, sehingga sangat rawan terjadinya kebakaran lahan.

Di Feburari ini saja pihaknya sudah beberapa kali menerima laporan terkait kebakaran lahan. Di samping kebakaran tersebut terjadi karena faktor kemarau, namun ada juga yang terjadi akibat masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar.

“Saat ini kemarau dan rumput kering kemudian sangat mudah terbakar. Jadi masyarakat yang ingin membakar, tolong di sekitar pembakaran dibersihkan dan dijaga sampai padam. Kalau tidak itu bisa merugikan bagi yang lain,” tutupnya. (zar/lim)

 

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pelayanan Pelabuhan di Tarakan Disoroti

Sabtu, 27 April 2024 | 08:55 WIB

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB
X