Budayakan Kerajinan Tangan Berbahan Sampah

- Rabu, 27 Februari 2019 | 10:34 WIB

TARAKAN – Ada yang berbeda terlihat pada ruang lobi SD Negeri 013 Kelurahan Kampung Enam pagi kemarin. Terdapat beberapa benda yang terlihat unik dan keren. Seperti tempat duduk yang bermotif khas suku Dayak, ataupun banyak lukisan menarik serta perabotnya yang terlihat seperti botol plastik.

Usut punya usut, ternyata benda-benda tersebut merupakan kreasi kerajinan tangan siswa di sekolah ini. Di sekolah ini memang belum lama ini memberlakukan kreativitas tangan sebagai kewajiban.

Hal tersebut diungkapkan Syamsiah, Kepala Sekolah SDN 013 Kota Tarakan. Diungkapkannya, pihaknya mewajibkan siswanya dalam membuat kreasi dari sampah di mata pelajaran kesenian sejak beberapa tahun lalu. Hal itu dimaksudkan karena ia menyadari jika ancaman sampah plastik di Kota Tarakan dampaknya mulai terasa. Sehingga, dengan memanfaatkan sampah plastik sebagai kerajinan tangan akan dapat mengurangi peredaran sampah plastik. "Sejak lima tahun lalu kami sudah mewajibkan siswa menggunakan sampah plastik dalam membuat karya seni. Mungkin semua sekolah mengajarkan kerajinan tangan, tapi tidak semua sekolah mengharuskan siswanya membuat kerajinan harus dari sampah dan tidak boleh bahan yang dibeli. Kebijakan ini tidak terlepas dari adanya keprihatinan terhadap masalah sampah plastik di Kota Tarakan," ungkapnya kemarin (26/2).

Beruntungnya sekolah tersebut memiliki pembibing yang menunjang kreativitas para siswanya. Sehingga kebijakan yang dianggap tidak biasa tersebut bisa dijalankan dengan baik. Salah satu pembimbing tersebut adalah Siti Romelah. “Karena tangan sentuhannyalah sehingga membuat tangan siswa menjadi kreatif,” jelas Syamsiah.

Sebagai guru yang dituntut harus bisa mengajari segala kerajinan tangan, Siti Romelah terus belajar. Dan kerja kerasnya tidak membutuhkan waktu lama, setelah setahun mengajar akhirnya ia dapat membuat siswa bisa membuat benda kerajinan yang bermanfaat. "Saya dulu juga bingung mau ngajari siswa buat kreativitas sementara saya tidak terlalu banyak tahu tentang membuat kerajinan tangan karena basic saya hanya melukis. Akhirnya saya belajar dan saya bisa membuat beberapa kerajinan tangan dan dapat membuat murid juga bisa membuat sesuatu," ungkap Siti Romelah yang turut mendampingi Syamsiah saat ditemui Radar Tarakan kemarin.

Ia menerangkan, dalam beberapa tahun terakhir, ia selalu menyertakan karya muridnya untuk dipamerkan pada kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional. Tidak jarang karya sederhana tersebut menuai pujian dari beberapa pihak. "Setiap memperingati Hari Peduli Sampah Nasional ini, kami selalu mengadakan kontes kerajinan tangan dari sampah. Banyak juga yang memuji dari beberapa instansi. Itu yang selalu menjadi penyemangat kami untuk terus membuat karya seni," ungkapnya.

Meski belum terlalu banyak menghasilkan karya seni, jelas Siti, sejauh ini siswanya telah membuat beberapa macam benda perabot dari sampah plastik seperti kursi, meja, tong sampah, dan berbagai hiasan rumah lainnya. "Selanjutnya mungkin siswa kami akan membuat kerajinan lain. Kami memang mewajibkan siswa untuk membuat kerajinan tangan dari sampah plastik dalam materi pelajaran seni. Sehingga siswa terlatih untuk memanfaatkan sampah plastik untuk dijadikan benda yang bermanfaat," tuturnya.

Sebagian Karya tersebut tentunya bukan hanya sebagai pajangan belaka, melainkan telah digunakan sebagai tambahan fasilitas sekolah. Ia berharap ke depannya pemerintah dapat mengadakan perlombaan karya seni berbahan sampah. Dengan begitu, tentu ajang tersebut menjadi motivasi siswanya dalam menciptakan karya seni dari bahan sampah plastik. "Semua kerajinan itu sudah digunakan. Kalau tong sampah kami gunakan di kelas. Kalau kursi dan meja kami taruh di lobi untuk siswa duduki saat istirahat,” tuturnya.

(*/zac/ash)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB

Abrasi Masih Mengancam Warga Sebatik

Senin, 25 Maret 2024 | 16:25 WIB
X