TARAKAN - Banyaknya calo tempat tidur di kapal milik PT Pelni membuat sebagian besar penumpang resah. Sebab calo tersebut tidak segan-segan menjual tempat tidur dengan harga selangit.
Tidak hanya itu, bahkan sebagian besar masyarakat menduga adanya keterlibatan oknum Anak Buah Kapal (ABK) pada kegiatan calo-calo tersebut.
Agar tak ingin disalahkan terus-menerus, PT Pelni pun memberlakukan sistem seat yaitu sistem yang memberlakukan ketetapan tempat pada karcis. Dengan begitu, calo-calo yang kerap meresahkan penumpang tidak lagi dapat beraksi sebagai ladang bisnis mereka.
Saat dikonfirmasi, Kepala Cabang Pelni Kota Tarakan Haerul Rijal menerangkan, saat ini pihak sudah memberlakukan sistem tersebut. Sehingga ia menjamin masyarakat Kaltara tidak perlu resah lagi jika bepergian menggunakan jalur laut khususnya lelayaran Pelni. "Sistem ini diterapkan seluruh kapal di seluruh Indonesia. Ini demi peningkatan pelayanan. Kan selama ini penumpang sudah beli tiket tapi juga disuruh bayar tempat. Padahal kan seluruh tempat di kapal itu hak penumpang. Kecuali tempat itu belum ada yang isi. Semua kasur di kapal itu gratis itu. Itu haknya penumpang," ungkapnya kemarin (26/2).
PT Pelni sudah menguji coba kebijakan ini sejak pertengahan bulan ini dan berlaku di pelayaran semua kapal PT Pelni. “Jadi penumpang tidak perlu resah lagi dengan adanya calo yang sering menjual-jual tempat di dalam kapal," tuturnya.
Dengan diberlakukannya sistem tersebut, kata Haerul, menunjukkan dampak positif bagi pelayaran kapal. Hal tersebut terbukti sejak beberapa hari lalu peningkatan penumpang jalur kapal laut mengalami peningkatan. "Calo Itu kan memang tidak diperbolehkan. Hasilnya penumpang mengalami kenaikan sejak diberlakukannya sistem ini. Yang biasa cuma 700 penumpang sekarang sampai 1000 lebih," jelasnya.
Haerul pun menjamin tidak akan ada lagi calo yang melakukan aktivitas jual-beli tempat. Nantinya jika masih ada calo yang nekat melakukan aktivitas dengan berbagai cara dan modus baru, Haerul menegaskan jika pihaknya siap mengusir calo tersebut dari kapal. "Kalau mungkin ada oknum ABK yang tetap nakal, catat namanya dan laporin aja ke kami. Pasti kami tindak," tegasnya. (*/zac/ash)