Jembatan Putus, Perbaikan Seadanya

- Selasa, 26 Februari 2019 | 10:06 WIB

TARAKAN - Jembatan penghubung antara RT 7 dan RT 15 di Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan Timur rusak parah. Jembatan itu akses vital warga  yang juga menghubungkan ke lokasi wisata Pantai Amal. Jembatan kini dalam perbaikan, meski hanya bersifat sementara.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Haidir mengatakan, jembatan tersebut dalam penanganan meski dengan kondisi keuangan yang terbatas melalui bantuan dari salah satu perusahaan yang akan menggarap sebuah proyek di daerah Binalatung. “Kami sudah melakukan peninjauan lapangan, dan sudah dilakukan penanganan,” katanya.

Meskipun bersifat darurat, namun diharapkan penanganannya bisa selesai satu hingga dua hari ini. Sehingga jembatan itu sudah bisa dilalui kembali baik itu roda dua maupun roda empat. Selanjutnya, untuk program penggantian jembatan yang ada di sepanjang koridor jalan Amal Baru Binalatung itu sudah diprogramkan.

Meskipun dalam kondisi keuangan yang terbatas, pihaknya masih mencoba melakukan pengusulan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kalimantan Utara (Kaltara) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Jadi untuk desain jembatan dan semua yang diperlukan sudah disiapkan dan sudah diusulkan, untuk dapat dibangun permanen. “Mudah-mudahan tahun ini bisa, kalau belum bisa tetap kami usulkan untuk bisa ditangani tahun 2020,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (DPUTR) Tarakan Mohdi mengatakan, jembatan kayu itu memang rusak dikarenakan menjadi satu-satunya akses keluar dan masuknya kendaraan mengangkut rumput laut. Untuk wisata yang ramai dilewati orang. Juga sudah melakukan tinjauan lapangan untuk melakukan tinjauan lapangan.

“Saat ini sudah dalam tahap perbaikan, karena ini harus secepatnya dikerjakan,” ucapnya.

Perbaikan ini konstruksinya tetap untuk sementara masih kayu, jadi tiang-tiang yang sudah lapuk akan digantikan. Di Jalan Binalatung ada 4 jembatan yang masih berkonstruksi kayu. Di antaranya belum bisa dilakukan perubahan mengingat anggaran yang belum stabil.

Tetapi DPUTR tetap melakukan pengusulan perbaikan agar ke depannya konstruksinya akan berubah menjadi beton dan permanen.

Ketua RT 7 Kelurahan Pantai Amal mengatakan, saat ini sudah dalam tahap perbaikan setelah rusak parah karena konstruksi kayu dan padat dilewati masyarakat untuk berwisata dan juga mobilitas hasil budi daya rumput laut.

Diakuinya seharusnya perbaikan jembatan secara permanen ini satu paket dengan pengaspalan. Tetapi karena pengaspalan masih belum selesai sampai ke area jembatan, sehingga perbaikan tidak bisa dilakukan dan hanya dilakukan penanganan sementara dengan mengganti kayu yang rusak.

“Susah juga, pengaspalannya belum selesai. Putus-putus, jadinya begitu. Perbaikannya hanya penanganan sementara dulu,” ujarnya.

Sejak dulu, perbaikan hanya dilakukan dengan mengganti kayu yang rusak dan tidak pernah ada penanganan yang serius dengan menjadikan jembatan konstruksi beton. Sejak dari awal dibangun sampai saat ini kerusakan selalu terjadi, dikarenakan menjadi akses satu-satunya masyarakat.

Jembatan bukan hanya difungsikan untuk lalu lintas orang saja, tetapi juga untuk dilewati kendaraan berat untuk mengangkat rumput laut yang menjadi mata pencaharian masyarakat sekitar. Apalagi menjadi akses satu-satunya ke tempat wisata.

“Kami harap pemerintah mau peduli terhadap akses kami,” pungkasnya. (*/naa/lim)

 

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X