Cuaca Buruk, Pilih Tak Melaut

- Senin, 25 Februari 2019 | 11:11 WIB

TANA TIDUNG - Belasan nelayan di Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung (KTT) mengeluh akibat kondisi cuaca yang buruk disertai gelombang yang sudah beberapa hari ini dinilai bisa membahayakan keselamatan. Akibatnya, penghasilan para nelayan berkurang karena hasil tangkapan menurun.

Di salah satu pedagang ikan kaki lima di Jalan Aman Tawa misalnya, terjadi penurunan aktivitas pelelangan ikan, karena hasil tangkapan para nelayan yang sedikit menurun.

"Dalam beberapa hari ini memang cuaca sedikit tidak bersahabat ombak dan curah hujan ketika sore hari membuat kami para nelayan ini tidak bisa pergi melaut, karna risiko terlalu besar," kata Salim (36) salah seorang nelayan, Minggu (24/2).

Menurut Salim, penghasilan melaut per hari yang dia terima rata-rata Rp 250 ribu. Namun, pada saat cuaca buruk seperti  sekarang ini, ia hanya memperoleh sekitar Rp 100 ribu setiap kali melaut.

Hal yang sama juga terjadi di Kecamatan Sesayap Hilir. Akibat cuaca beberapa hari ini yang tak menentu dengan gelombang dan angin kencang, beberapa nelayan yang ada di Kecamatan Sesayap Hilir sejak beberapa hari terakhir tidak berani melaut.

Para nelayan lebih memilih untuk menepikan perahunya di batang sambil memperbaiki perahunya. Padahal musim banyak ikan hanya tinggal sepekan ke depan.

"Ya kalau beberapa hari ini, ombak dan angin ditambah dengan hujan deras membuat ara nelayan di sini tidak berani melaut. Jadi terpaksa kami harus diam dari ada melaut takut kenapa-napa kan," ungkap Bahari (42), salah seorang nelayan setempat.

Sementara itu terpantau oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tarakan, khususnya pantauan cuaca di Kaltara, ketinggian gelombang mencapai 2 meter dengan kecepatan arah angin utara dan timur hingga 20 knots sejak Jumat (20/2). Ketinggian gelombang masih tetap sama di Sabtu (23/2).

Salah seorang Staf Dinas Perhubungan Rusli mengatakan, memang dalam beberapa hari ini ombak sangat besar maka dari itu kalau bisa para nelayan jangan melaut dulu.

"Inikan musim gelombang bukan hanya nelayan aja yang harus berhati-hati tapi juga para motoris speedboat juga harus berhati-hati kalau bisa para penunpang harus menggunakan Life Jaket untuk menjaga keselamatan. Dishub KTT juga selalu memantau dan mendata setiap speedboat baik dari Manifes dan juga kelayakan armada sehingga nantinya bisa memberikan kenyamanan dan tentunya keselamatan bagi para penumpang," katanya.  (*/rko/zia)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X