Setiap Momen dan Kesempatan Adalah Sekolah

- Rabu, 20 Februari 2019 | 09:27 WIB

MALINAU – Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si menegaskan, memberikan tugas dan tanggung jawab kepada para pejabat atau kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjadi seorang pemimpin apel atau komandan upacara bertujuan untuk menjadi alat pendorong bagi pejabat dan staf untuk melakukan yang terbaik.

Itu ditegaskan Bupati kepada pewarta saat ditanya apakah dengan penugasan kepala OPD menjadi pemimpin apel itu juga dalam rangka mengajarkan para ASN untuk disiplin. “Yang jelas begini ya. Ini penting kenapa saya ngomong itu tidak beranjak dari kata momen itu ibarat kata adalah sekolah. Setiap momen, setiap kesempatan itu adalah sekolah. Setiap orang itu adalah guru bagi kita,” ujar Bupati saat diwawancari di ruang kerjanya usai jadi pembina Apel Gabungan Korpri, Senin (18/2).

Apa artinya? Kata Bupati, mau pejabat tingkat atas maupun staf, bukan menjadi persoalan. Tapi dari siapapun tetap belajar tentang sesuatu. Seperti melihat pimpinan atau staf melakukan kesalahan, maka langsung ada dibenak yang melihat dan tahu bahwa akan menjadikan itu sebagai sebuah pelajaran.

Dengan pola seperti itu, lanjutnya, ia berharap ada dorongan setiap orang. Bukan hanya anak buah saja yang harus terdorong untuk melakukan yang terbaik, tapi semua orang. Kalau semua berpikirvmendapatkan kesempatan untuk melakukannya, terutama para kepala OPD menjadi pemimpin apel, maka akan terdorong untuk melakukannya dengan baik.

Menurutnya, makna disiplin itu bukan hanya soal waktu, tapi ada sebuah kesadaran diri bahwa dalam kapasitas sebagai ASN harus mampu mengaktualisasi diri. “Nah kalau sebagai pimpinan, bukan mampu begini saja, tapi harus bisa mengayomi semuanya. Saya tidak hanya bisa mengetik, tidak hanya bisa mengonsep, tapi saya bisa mengendalikan dan membentuk orang bisa mengerjakan. Jadi hal seperti ini (penunjukkan pemimpin apel) mendidik mereka,” jelasnya.

Kalau disuruh bicara, menurutnya pasti kepala OPD lincah semua. Tapi belum tentu mampu mengerjakan sesuatu. Untuk itu, ia meminta agar kepala OPD tidak menyederhanakan tugas dan tanggung jawab. Walaupun itu dianggap kecil.

Kesalahan itu, sebut Bupati, sebabnya karena tidak latihan. Dan orang tidak latihan itu tidak ada motivasi. Kalau tidak ada motivasi akhirnya tidak punya keahlian. Terus terang, kata Bupati, dirinya sampai saat ini mengucap atau melafalkan kata itu harus bagus. Walaupun kalau orang yang sudah berusia dan sudah berumur tua sepertinya itu cenderung syaraf-syarafnya sudah sedikit melemah, tetapi harus tetap diperkuat.

“Saya sampai sekarang ini mengucap kata itu harus dilatih. Artinya, apa yang harus saya kerjakan, bagaimana saya mengerjakannya, hasilnya seperti apa, harus bisa saya bayangkan. Nah kalau itu dilakukan, bisa bayangkan semua orang melakukan yang sama untuk mencapai kebaikan,” tuturnya.

“Ini tidak lain menciptakan akselerasi pegawai itu tetap naik. Karena dalam setiap momen dia harus siapa waspada juga bertanggung jawab untuk itu,” lanjutnya tegas. (ags/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X