Delapan Desa Jadi Pilot Project

- Selasa, 19 Februari 2019 | 11:30 WIB

TANA TIDUNG - Metode pertanian yang menggabungkan tanam padi dengan budi daya ikan yaitu minapadi mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Karena, petani bisa memperoleh pendapatan lebih besar dari panen padi dan pembudidayaan ikan.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan KTT, M. Idham Nur menyampaikan, saat ini sudah ada delapan desa yang menjadi pilot project kawasan tersebut. Yakni lima desa untuk kawasan minapolitan dan tiga desa untuk kawasan minapadi.

"Sejak mulai dilaksanakan 2015 lalu, saat ini kelompok tani sudah merasakan hasilnya," kata Idham saat dikonfirmasi usai tinjauan kawasan minapolitan dan minapadi di Desa Tideng Pale Seberang, Senin (18/2).

Menurutnya, target pertama dibukanya kawasan minapolitan dan minapadi untuk meningkatkan indikator ketahanan pangan daerah. Ketika target yang dimaksud sudah tercapai, selanjutnya diarahkan untuk menunjang tingkat pendapatan masyarakat.

"Target pertama kita ini ketahanan pangan keluarga. Kedepan setelah tercapai, baru kita arahkan bisa menjadi lahan bisnis. Apalagi di sini potensi bisnisnya bagus dengan cukup banyaknya perusahaan," ujar Idham Nor. "Jadi diharapkan, minapolitan dan minapadi ini punya efek yang besar juga. Turut menurunkan angka pengangguran, kemiskinan dan turut menjaga harga pangan di KTT stabil," lanjutnya.

Secara teknis, saat ini pihaknya memberi perhatian khusus terkait kompetensi sumber daya manusia (SDM) kelompok tani. Mengingat, kompetensi menjadi indikator utama yang menunjang keberhasilan seluruh program bantuan yang diberikan. Baik lahan, bibit, teknologi dan lainnya.

"Jadi kelompok tani ini tidak hanya diberi bantuan saja. Tapi kita ingin bisa memandirikan mereka. Itu yang paling penting untuk jangka waktu panjang. Apalagi kawasan minapolitan atau minapadi ini kan juga didukung pemanfaatan teknologi," terangnya.

"Adapun hasil pemantauan di lapangan juga, kawasan yang belum optimal hasilnya bukan dikarenakan persoalan teknis. Melainkan dari kemampuan kelompok taninya," terang  Idham.

Lanjutnya, perhatian selanjutnya diberikan pada tahap pasca panen. Sehingga produksi yang dihasilkan ketika dalam skala besar, bisa memiliki nilai jual tinggi.

"Setelah produksi ini bagus atau meningkat setiap tahun, tahap pasca panen tentu kita pikirkan. Misalkan untuk beras, kami siapkan kemasan kemasan yang bagus. Jadi produk pertanian KTT bisa bersaing dengan produk yang sudah ada. Baik di KTT atau di daerah lain," ulas Idham.

Di sisi lain, Idham juga mengemukakan hal yang menjadi tantangan. Dari kacamatanya, ia menilai regenerasi SDM yang bergerak di sektor pertanian masih sulit dilakukan. Sehingga ia berharap, generasi mudah bisa merubah pola pikirnya terkait pekerjaan di sektor agro bisnis tersebut.

"Coba lihat sekarang, kelompok tani kita lebih banyak yang sudah berumur. Kita inginnya ada regenerasi yang berkelanjutan," jelasnya.

Berbicara soal teknis potensi produksi, Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan KTT, Rudi Api menjelaskan, setidaknya satu kawasan minapolitan dengan luas lima hektar, bisa menghasilkan 6 kuintal/bulan  untuk jenis ikan air tawar. Seperti nila, patin, gurami dan ikan mas. Hitungannya, satu kolam dengan luas 0,5 ha memiliki potensi produksi ikan 60 kg setiap bulan.

"Itu potensi dari perikanannya saja. Belum dari tanaman holtikultura yang ditanam disepanjang tanggul kolam. Misalkan pisang, cabai, singkong dan lainnya. Selain itu juga, ada budidaya sarang walet yang punya harga jual tinggi," kata Rudi.

"Apa yang saya sampaikan ini sudah ada hasilnya semua. Karena kelompok tani ini  sudah berapa kali bisa panen. KTT ini kan sebenarnya daerah pesisir, jadi kawasan minapolitan ini cocok untuk dikembangkan kedepannya untuk daerah lain. Jadi bagi nelayan tangkap, bisa mendapatkan pemasukan lebih dengan budi daya ikannya," lanjut Rudi.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X