Pikirkan Tujuan Hidup Lebih Dulu

- Senin, 18 Februari 2019 | 14:53 WIB

Setiap anak muda dipastikan memiliki keinginan yang kuat untuk berhasil. Demi meraih keberhasilan, tak jarang banyak anak muda yang ingin menuntut ilmu setinggi langit agar mampu bersaing dalam dunia pendidikan dan semakin memperdalam ilmu pengetahuan.

Melalui hal tersebut, Amirah Kaca memberikan saran kepada setiap anak muda agar sebelum memutuskan untuk menjalani pendidikan lanjutan di universitas, sebaiknya mengetahui visi dan misi kehidupan lebih dulu. Tak hanya sekadar lulus dan mendapat pekerjaan, namun tak memiliki tujuan hidup.

“Yang harus diketahui lebih dulu adalah apa sih yang harus kita mau perbuat untuk diri sendiri dan masyarakat?,” ucapnya.

Secara pribadi, Amirah pada awalnya menginginkan untuk membantu kinerja pemerintah agar menjadi lebih efisien dalam melayani kebutuhan masyarakat. Dengan adanya visi dan misi kehidupan, akan membuat setiap anak muda menjadi lebih tertuju arahnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.

Jika memiliki visi dan misi hidup, setiap anak muda dapat mengetahui kelebihan dan keahlian tersebut. Jika belum memiliki keahlian, maka anak muda tersebut dapat membentuk keahlian dan mengasahnya sehingga bisa terus berkembang.

Jika hendak mengikuti program beasiswa pendidikan, pemerintah atau sebuah instansi dipastikan tidak serta merta memberikan program beasiswa terhadap setiap mahasiswa maupun pelajar. Namun pemberian beasiswa tersebut didasarkan pada keinginan dan tujuan mahasiswa maupun pelajar tersebut pada pembangunan daerah maupun Indonesia ke depannya.

“Jadi kalau ada tujuan, orang juga akan menilai bahwa pelajar atau mahasiswa ini bisa memajukan Indonesia. Jadi harus menjelaskan visi dan misi ketika hendak menerima beasiswa,” jelasnya.

“Saat hendak mencari beasiswa, baik yang dibiayai pemerintah Indonesia atau pemerintah asing, yang dicari oleh badan pemberi beasiswa adalah siapa calon penerima, apa latar belakang calon penerima, apa pengalaman calon penerima? Bagaimana kemungkinan calon penerima menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara. Apa yang calon penerima beasiswa mau lakukan di masa depan apa dan bagaimana cara melakukan itu? Apa hubungannya perolehan beasiswa itu dengan tujuan pencapaian dimasa depan,” sambungnya.

Secara spesifik, menurut Amirah pekerjaan yang harus dilakukan di Indonesia dalam memajukan program pendidikan ialah pemerataan akses. Namun bahkan setelah akses tersebut terpenuhi, masih saja terjadi ketimpangan di Indonesia, misalkan di Kaltara dengan Jakarta dari sisi fasilitas dan kualitas tenaga pendidikan.

“Bukan hanya di Kaltara, tapi di Indonesia pun punya masalah kualitas pendidikan. Sekarang, meskipun semua anak di Indonesia sudah bisa membaca, tapi kebih dari 50 persen secara fungsional buta huruf, artinya bisa membaca tetapi tidak mengerti makna bacaan. Sebenarnya, fungsi membaca itu adalah menyerap ide. Kita melihat banyak orang yang ternyata dapat membaca teks, tetapi tidak mengerti garis besar atau ide yang disampaikan dari ide tersebut” bebernya.

Oleh sebab itu, menurut Amirah saat ini Indonesia selain fokus terhadap pemerataan pendidikan, namun juga wajib fokus terhadap kualitas pendidikan.

“Bukan hanya akses saja, jadi ini pekerjaan kita selanjutnya untuk memperbaiki program pendidikan,” pungkasnya. (*/shy/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X