Jumlah Penumpang Kapal Laut Tetap Stabil

- Rabu, 13 Februari 2019 | 13:57 WIB

NUNUKAN – Tingginya harga tiket pesawat dan pemberlakukan bagasi berbayar di setiap maskapai penerbangan disinyalir membuat masyarakat beralih menggunakan armada laut. Namun hal tersebut tak terlihat di Kabupaten Nunukan. Sebab, warga yang menggunakan armada laut masih stabil. Tak ada kenaikan.

Kepala Kantor PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Nunukan Musli Yuslian membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, pro-kontra berlakunya bagasi berbayar di beberapa maskapai penerbangan sampai saat ini tidak berpengaruh terhadap jumlah penumpang kapal Pelni di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan. “Tak ada peningkatan signifikan penumpang saat ini. Masih normal seperti biasa saja,” kata Musli Yuslian kepada media ini, saat ditemui di ruang kerjanya kemarin.

Ia mengatakan, penumpang kapal laut masih didominasi buruh migran Indonesia (BMI) yang baru ingin ke Malaysia atau yang kembali ke Indonesia. Mereka selama ini masih setia menggunakan armada laut, baik kapal swasta maupun milik PT Pelni lantaran barang bawaan yang memang banyak. Apalagi jika dari Malaysia ke Indonesia. Barang mereka banyak dan besar-besar juga. “Biasanya kalau menjelang hari raya baru padat penumpangnya. Untuk saat ini tidak,” beber Musli.

Kepala Operasional PT Pelni Cabang Nunukan, M. Nurdin menambahkan, selama ini PT Pelni tetap bertahan dengan memberikan gratis bagasi setiap penumpang di bawah 50 kg. Di atas itu maka akan dikenakan biaya dengan membelikan tiket khusus barang. “Soal bagasi berbayar, sebenarnya sudah lama diterapkan. Hanya saja untuk jumlah dan ukuran barang yang lebih 50 kg saja,” ungkapnya.

Menurutnya, selain membelikan tiket barang lantaran terjadinya over bagasi, pihaknya juga melayani pengakutan barang dengan ukuran besar yang dimuat di palka kapal. Ini dilakukan ketika ada barang penumpang yang melebihi ketentuan dalam tiket penumpang dan atau barang selain muatan palka yang menggunakan tiket over bagasi atas nama sendiri, dengan jumlah masing-masing kelas sebagaimana tercantum dalam lampiran over bagasi. “Setiap penumpang yang membawa barang bawaan lebih dari maksimum over bagasi, ketentuan 2 dan 3 koli, maka dianggap sebagai muatan biasa dan harus ditempakan di palka,” ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, PT Pelni juga sedang meluncurkan program angkutan logistik disebut Responsibility and Excellent Delivery (Redpack). Program ini berupa pengangkutan barang berbayar kepada penumpang maupun masyarakat yang ingin mengirimkan barang ke luar Nunukan. “Timbangannya baru tiba. Jadi, kemungkinan sudah dilakukan jika ada kapal yang masuk,” jelasnya. (oya/ash)

 

 

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X