Waspada Gelombang Tinggi Capai 2,5 Meter

- Selasa, 12 Februari 2019 | 14:03 WIB

TARAKAN- Jika Anda ingin bepergian melalui jalur laut selama 3 hari ke depan, ada baiknya Anda mempertimbangkan hal tersebut. Sebab saat ini tinggi gelombang di Kalimantan Utara sudah mencapai 1,5 hingga 2 meter.

Kepada Radar Tarakan, Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tarakan, Raa’ina Farah Nur Annisa, S.Tr mengatakan bahwa pada dasarnya proses terjadinya gelombang dipengaruhi oleh angin. Sebab semakin kencangnya angin, maka tinggi gelombang akan semakin tinggi. “Jadi kalau misalkan ada awan cibi (cumulonimbus) yang konvektif biasa ada petir dan kilat, itu juga kadang mempengaruhi ketinggian gelombang meskipun dalam waktu singkat,” bebernya.

Awan cibi juga mengakibatkan angin yang berada tepat di bawah awan cibi menjadi kencang, sehingga jika terjadi di perairan, maka akan terjadi perubahan kenaikan gelombang secara tiba-tiba dalam waktu tersebut. “Kalau gelombang tinggi yang diakibatkan awan cibi itu biasanya terjadi lokal, tapi kalau ini dari kondisi atmosfer, karena anginnya dari timur laut,” jelasnya.

Pada kawasan tengah Kalimantan sedang memiliki sirkulasi eddy atau vortex yang biasanya bertekanan rendah. Secara spesifik, angin merupakan udara yang gerak dari tekanan tinggi ke rendah. Untuk itu, di tengah Kalimantan terjadi perputaran rendah, sehingga hal tersebut memicu terjadinya gangguan atmosfer di daerah Kalimantan sehingga menyebabkan angin di Kaltara menjadi kencang. “Karena angin kencang itulah, maka ketinggian gelombang pun bertambah. Jadi faktor ketinggian gelombang saat ini disebabkan angin,” ucapnya.

Untuk diketahui, menurut informasi dari BMKG pusat tercantum peringatan dini dari 11 Februari hingga 14 Februari 2019. Untuk itu, khusus perairan Kaltara masuk ke dalam tinggi gelombang sedang yang berada di atas 1,5 hingga 2,5 meter.

Melalui hal tersebut, Raa’ina mengimbau agar setiap nelayan dapat bersikap waspada dan menggunakan perahu nelayan yang berada di atas 1,5 meter, sedang kapal tongkang harus berada di atas 1,5 meter. “Untuk saat ini diimbau buat nelayan dan kapal-kapal tongkang, berhati-hati saja. Ini bukan hanya disebabkan kondisi lokal saja, tapi juga secara umum. Sampai 3 hari kedepan, angin masih kencang yang menyebabkan tinggi gelombang, utamakan keselamatan,” tukasnya.

Sementara itu, salah satu masyarakat yang ingin melakukan pemberangkatan jalur laut, Widi mengatakan bahwa dirinya sedang mengantar sang suami untuk berangkat ke luar kota melalui jalur laut. Namun seperti biasa, para penumpang tidak diberi instruksi apapun dari pihak pelabuhan. “Tapi di pertengahan jalan, suami saya cerita katanya gelombang air laut masuk lewat jendela yang nggak ditutup,” katanya.

Suami Widi dan penumpang lain yang tidak mengetahui kondisi tingginya gelombang di permukaan laut tetap bersikap biasa, dikarenakan tidak mengetahui keadaan tinggi gelombang saat ini. Namun, ketika suami Widi berangkat pada pukul 15.20 Wita, keadaan speedboat menjadi miring dan tidak stabil, sehingga setiap penumpang menjadi panik, ac menjadi mati karena terkena percikan air laut. “Jadi pintu dibuka, dan penumpang sudah pada siap-siap mau keluar di pintu karena panik,” ujarnya.

Meski begitu, ketika hendak sampai tujuan, keadaan air sungai telah stabil tidak seperti ketika berada di laut. Suami Widi juga sempat melihat adanya beberapa speedboat yang berhenti di tengah sungai, dikarenakan takut menyebrang melalui air laut. “Jadi speedboat banyak yang berjejer karena takut lewat air laut, apalagi gelombangnya tinggi gitu,” pungkasnya. (*/shy/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X