Bahaya Nyata Sampah Plastik

- Senin, 11 Februari 2019 | 13:33 WIB

TARAKAN - Semakin nyatanya ancaman sampah plastik di Kota Tarakan. Menimbulkan kekhawatiran tersendiri di kalangan masyarakat peduli lingkungan dan Pemerintah Kota Tarakan. Sehingga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tarakan pada Minggu pagi sekira pukul 06.00 wita membagikan 1.000 tas kain ke masyarakat sebagai upaya mengkampanyekan penggunaan tas kain untuk berbelanja.

PLT Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Supriono Menerangkan pembagian tas kain tersebut agar masyarakat dapat beradaptasi membawa tas kain saat bepergian. Ia menerangkan tas kain yang dibagikan tersebut juga sengaja diisi makanan ringan. Hal itu dimaksudkan jika masyarakat sudah merasakan praktisnya membawa belanjaan makanan dengan tas kain.

"Membagikan tas ramah lingkungan untuk masyarakat sebagai upaya mengkampanyekan pengunaan tas kain untuk mengurangi pemakaian kantong sampah plastik. Kita sengaja isi snack supaya orang sudah bisa rasa kalau bawa belanjaan pakai tas kain ternyata praktis juga," tuturnya, kemarin (10/2).

Dalam kegiatan pembagian tas kain tersebut, DLH juga menyempatkan melakukan sosialisasi yang menjelaskan ancaman sampah plastik di Kota Tarakan. Hal tersebut dimaksudkan agar masyarakat yang hadir dapat merenungkan dan mengetahui lebih dalam maksud pembagian tas kain tersebut.

"Kita melakukan sosialisasi tujuannya tidak lain dan tidak bukan membuka pikiran masyarakat terhadap ancaman sampah plastik yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Sehingga dengan sosialisasi masyarakat tidak hanya tahu tujuan pembagian tas ini tapi mengerti terhadap manfaatnya," jelasnya

Supriono menerangkan ancaman sampah plastik sangat mengkhawatirkan hal tersebut terlihat dari kawasan pesisir dan lautan Kota Tarakan yang saat ini mudah dijumpai tumpukan sampah plastik. Selain itu, ia menerangkan jika ancaman tersebut juga mengancam ekosistem ikan dan terumbu karang saat hanyut di lautan lepas.

"Ancaman sampah plastik sudah semakin nyata. Dari TPA yang sudah overload, kawasan pesisir bahkan mungkin dapat mengancam terumbu karang di laut. Sekaranglah saatnya kita harus berbenah. Karena kita juga tidak dapat menyalahkan siapa-siapa apalagi masyarakat pesisir yang membuang sampah. Ini masalah bersama dan perlu ada sesuatu yang kita ruba," terangnya.

Dikatakannya, sebelum dibagikannya tas kain ke masyarakat, pihaknya telah melakukan sosialisasi terlebih dahulu untuk menjelaskan kepada masyarakat terkait bahaya ancaman sampah plastik.

"Sebelum kita membagikannya, kami sudah melakukan sosialisasi sejak jauh hari terkait upaya untuk mengurangi pengunaan kantong plastik. Karena kalau tidak dijelaskan bahayanya masyarakat tetap menggunakan kresek kalau masyarakat paham kan jadi ada kekhawatiran untuk menggunakannya," tuturnya.

Mengenai 1.000 tas kain yang dirasa belum masih kurang, ia menerangkan pihaknya kemungkinan kembali membagikan tas kain tersebut. Meski demikian ia belum bisa memastikan pelaksanaan selanjutnya.

"Rencananya kami akan mengupayakan membagikan lagi, namun kita belum dapat memastikan karena kegiatan ini juga membutuhkan anggaran," tuturnya.

"Karena terobosan ini dampaknya positif kita akan mengupayakan akan melakukan pembagian tas lebih banyak lagi. Insya Allah," pungkasnya. (*/zac/udn)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X