Yansen TP: Pak Hendris Sudah Menyelesaikan Tugas dengan Baik

- Senin, 11 Februari 2019 | 13:25 WIB

Seorang Bupati pasti punya ikatan emosional yang kuat dengan seorang Sekretaris Kabupaten (Sekkab). Hal itu tentu juga terjadi antara Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.S dengan Drs. Hendris Damus, M.Si yang pernah bertugas menjadi Sekkab Malinau selama kurang lebih dua tahun.

AGUSSALAM SANIP

Pada kesempatan pelepasan purna tugas Hendris Damus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Sekkab Malinau, Bupati Malinau Yansen TP bercerita sedikit hubungannya dengan mantan Sekkab Malinau tersebut. Secara pribadi, ia mengaku pernah merasakan susahnya hidup dengan tempakul, hidup dengan kepiting dan hidup dalam dinginnya cuaca bersama Hendris.

Untuk itu, ketika seorang Hendris Damus memujinya dalam acara purna tugas, ia pun juga bercerita tentang Hendris Damus. Namun, bukan berarti dirinya akan balik memuji. “Tadi beliau (Hendris Damus) menceritakan tentang saya, tapi marilah kita tidak bangga dan tidak sombong kalau dipuji orang. Biasanya orang dipuji itu hilang, tidak terasa terbang di langit, lalu lupa daratan. Salah-salah bisa jatuh, sakit,” ujar Yansen.

Kalau dipuji orang, kata Bupati, coba dicernai benar apa tidak pujian itu. Kalau benar, maka teruskan yang telah diperbuat dengan cara yang sama. Namun, kalau salah, maka harus diubah. Sebab, mungkin saja itu sebuah sindiran agar harus lebih baik seperti yang dimaksud.

Dikatakan Bupati, dirinya mengenal perjuangan seorang Hendris yag sangat luar biasa. Saat sekolah, walaupun orang tuanya bisa dikatakan orang tua yang punya tekad semangat dan diteladani perilakunya. Tapi, seorang Hendris tidak menyombongkan diri dan tetap membumi di sekolah.

“Kalau bapak ibu membayangkan cerita ini apa iya betul? Betul bapak ibu,” tegas pria yang hanya beda setahun lebih muda dari Hendris ini.

Diceritakan, dulu, suami Dorlence tersebut membuat pondok di belakang rumahnya. Jadi, waku itu setiap hari dirinya menyeberang dari rumah ke pondok Hendris hanya ingin menggoreng ikan selangat.

Karena, kalau air pasang, ia berdua memasang pukat (jaring) dan saat air surut banyak ikan yang masuk di dalam pukat. Setelah dapat, ikan digoreng untuk dimakan bersama. “Jadi kita goreng ikan. Jadi walaupun susah, tapi banyak ikan yang disediakan Tuhan,” kenangnya.

Bupati pun menyilakan membayangkan kehidupan mereka saat itu. Namun, dirinya pribadi tidak membayangkan itu susah, karena memang ia sudah susah waktu itu. Berjuang, susah hidup di kampung orang.

Ada satu hal yang berkesan dirasakan Yansen dengan Hendris. Kalau ke sekolah, Hendris selalu rapi dan orang tidak tahu tinggal di sebuah gubuk. Menurutnya, gubuk atau pondok yang ditempati Hendris itu aneh, tidak ada pintunya. Dan pondok tersebut tiangnya tepat di gundukan-gundukan yang merupakan sarang atau tempatnya tempakul.

“Jadi di sini tempat tidur, di sini tempat masak. Ini lubang. Jadi kalau pasang pukat itu langsung, sambil dilihatnya ikan-ikan itu berenang di situ,” kisahnya.

Dengan menceritakan hal tersebut, agar menjadi pelajaran yang positif bahwa jika melihat masa lalu Hendris dan kemudian melihat saat melepas purna tugas di usia 34 tahun dengan tugas yang bisa dikatakan puncak bagi seorang ASN, yaitu jabatn Sekkab, maka itu bukan suatu persoalan mudah.

Soal ada yang menilai kurang dan menilai lebih, semua orang punya kekurangan dan punya kelebihan. Tapi kekurangannya, belum tentu setara dengan kelebihan yang dimiliki Hendris Damus. Sebab, kadang-kadang kekurangan orang itu lebih baik dari kehidupan orang lain. Hal ini, kata Bupati, terjadi pada semua. Oleh sebab itulah, ia meminta tidak usah membangga-banggakan, apalagi ASN saat melaksanakan tugas bangga dan mau dipuji.

“Kita hidup memang harus berbuat. Kita bekerja, kita mengabdi. Kuncinya sekarang kalau kita merasakan sesuatu pengakuan, kita yakin, kita kerja dengan sungguh-sungguh seperti apa yang telah kita lakukan,” katanya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X