TANA TIDUNG – Lagi dan lagi. UPTD PLN Cabang Tideng Pale kembali melakukan pemeliharaan mesin pembangkit listrik. Imbasnya, pemadaman bergilir akan kembali dilakukan.
Hal ini dikatakan Supervisor Teknik pada UPTD PLN Tideng Pale, Nur Salim. Pemadaman akan dilakukan setiap 10 hari sekali. Durasinya selama kurang lebih 4 jam. Tujuan pemadaman karena adanya pekerjaan pemeliharaan rutin mesin pembangkit per 250 jam di PLTD Sedulun. Kendati demikian, pemeliharaan mesin ini dilakukan rutin agar mesin tidak error dan pemadaman total akan terjadi seperti yang harus dilakukan oleh pihaknya beberapa bulan sebelumnya.
“Kalau mesin sudah error pastilah membutuhkan waktu perbaikan. Ditambah lagi pemadaman listrik bergilir pun cukup lama mencapai belasan jam setiap harinya. Akan lebih baik pemeliharaan mesin secara rutin dilakukan supaya ke depannya tidak ada kejadian tidak menyenangkan beberapa bulan yang lalu,” jelasnya.
Ia melanjutkan, jatah pemadaman listrik untuk pemeliharaan ini dimulai dari Jalan Jenderal Sudirman (simpang 3 Slamet Riyadi – Simpang 4 Hilir), Jalan KS Tubun, kawasan Pasar Induk Imbayud Taka, Desa Tideng Pale, termasuk jalan-jalan di Desa Tideng Pale Timur berawal dari Jalan Inhutani, Jalan Ir Salmon, Jalan Mulawarman, Jalan Manunggal, Jalan Usaha Tani, Jalan Beringin, Jalan Bhayangkara, Jalan Padat Karya berlanjut ke Desa Sebidai di Kecamatan Sesayap.
Ia hanya mengimbau dan mengingatkan kepada seluruh warga KTT yang mendapatkan giliran pemadaman listrik bergilir supaya lebih berhati-hati saat mengunakan mesin genset sebagai cadangan listrik di rumah mereka. Termasuk penggunaan lampu tradisional yang memakai minyak tanah (mitan) dipastikan memberikan alas bagi lampu tersebut dari bahan yang tidak mudah terbakar. Sebab yang dikhawatirkan pihaknya dengan pemadaman listrik yang dilakukan oleh pihaknya justru akan menimbulkan bencana kebakaran nantinya.
“Bila menggunakan mesin genset dipastikan sebelum dinyalakan mesin cadangan untuk mematikan terlebih dahulu meteran listrik atau dalam keadaan off dulu. Apalagi warga menggunakan lampu templok (tradisional, Red.). Pastikan kasih alas yang aman supaya tidak menimbulkan bencana kebakaran,” harapnya.
Sebagai informasi, pemadaman listrik selama kurang lebih 4 jam setiap 10 harinya ini bergantian. Total terhitung pemadaman sudah terjadi hingga ketiga kalinya. Itu dimulai pukul 08.00 Wita hingga 12.00 Wita. Dan baru seputar kawasan Desa Tideng Pale, Tideng Pale Timur, Sebidai di Kecamatan Sesayap, kawasan lainnya masih menunggu jatah atau giliran pemadaman selanjutnya. (*/rko/zia)