TANJUNG SELOR – Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat, Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi Pemprov Kaltara pada 2018 dan target tahun ini bersumber dari pajak daerah.
Pada tahun 2018, target PAD keseluruhan yang terdiri dari empat jenis penerimaan sebesar Rp 493,2 miliar. Pajak daerah sebesar Rp 338,5 miliar menjadi yang tertinggi, lalu disusul lain-lain PAD yang sah Rp 133,2 miliar, kemudian hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp 11,27 miliar, dan yang terakhir retribusi daerah Rp 210 juta.
Kepala BPPRD Kaltara, Busriansyah mengatakan, target PAD tahun 2018 ini sudah tercapai. Bahkan, sudah melebihi dari target yang sudah ditetapkan. Oleh karena itu, target PAD tahun 2019 ditingkatkan menjadi Rp 560,77 miliar.
“Ini target PAD yang ditetapkan berdasarkan komponen yang menjadi tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kami (pemprov, Red). Jadi, tahun ini mengalami kenaikan sekitar Rp 67 miliar,” ujar Busriansyah kepada Radar Kaltara saat dikonfirmasi belum lama ini.
Tahun ini, target tertinggi kembali pada pajak daerah dengan jumlah Rp 363,5 miliar. Memasuki awal Februari ini, penerimaan PAD dari sektor pajak daerah sudah mencapai Rp 33 miliar.
Untuk merealisasikan target PAD tersebut, tentu dibutuhkan beberapa strategi yang harus dilakukan oleh pemprov, di antaranya meningkatkan mutu pelayanan publik dengan menempatkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidangnya.
“Perlu diketahui bahwa pelayanan publik merupakan kebutuhan utama masyarakat saat ini. Jadi kita harus menyediakan layanan yang baik termasuk membangun fasilitas yang memadai guna memberikan pelayanan yang maksimal,” tuturnya.
Dalam menetapkan target PAD itu, tentu tetap berhati-hati. Sebenarnya BPPRD mau saja menetapkan target dengan jumlah yang tinggi. Tapi pertimbangannya, dikhawatirkan realisasinya tidak tercapai. Karena ini harus dipertanggung jawabkan.
Pastinya, BPPRD mengaku tetap terus berupaya untuk merealisasikan target PAD yang sudah ditetapkan tahun ini. Jika perlu, PAD yang diterima nantinya bisa lebih tinggi dari target yang sudah ditetapkan itu. (iwk/eza)
