Kaget Dihubungi Saat Mengajar, Lolos Magang di Jepang

- Jumat, 8 Februari 2019 | 15:23 WIB

Program 1.000 guru ke luar negeri yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) dilaksanakan di Jepang dan Australia yang dilakukan 25 Februari 2019 mendatang dan akan berlangsung selama 1 bulan. Program kerja sama ini akan membawa 1.000 guru yang tersebar di Indonesia untuk melakukan magang di dua negara.

YUSTINA LUMBAA

ERNAWATI, seorang pegawai pendidik yang telah mengabdi selama 10 tahun dan saat ini mengajar di SMPN 7 Tarakan. Ernawati terpilih sebagai salah satu guru yang akan mewakili Kalimantan Utara (Kaltara) untuk ikut magang di negeri sakura, Jepang. Terpilihnya Ernawati, setelah melalui berbagai tes dan seleksi yang dilakuakan PPPPTK IPA.

Seleksi yang dilakukan untuk guru magang ini bersifat tertutup, karena diambil dari rekort dari pelatihan-pelatihan sebelumnya. Jadi PPPPTK IPA ini memiliki data peserta-peserta terbaik sebelumnya, dan kemudian dilakukan perengkingan dari setiap peserta terbaik.

“Sebelumnya saya dihubungi, kalau saya termasuk salah satu calon yang terpilih sebagai peserta magang di luar negeri untuk kemudian mengikuti persyaratan berikutnya untuk interview,” katanya.

Setelah itu dihubungi peserta terbaik dengan ranking tertinggi untuk mengikuti interview bahasa Inggris. Interview ini juga dilakukan dengan menggunakan bahasa Inggris, dengan berbicara mengenai diri sendiri. Termasuk kelebihan, kekurangan, karakteristik diri dan juga apa yang dilakukan dalam kesehariannya.

Diakuinya, hal ini tentu cukup mudah, karena Ernawati sendiri memiliki basic bahasa Inggris yang juga cukup bagus sehingga mudah untuk dilewatinya.

Dari hasil interview tadi, diumumkanlah peserta-peserta yang berhak mendapatkan dan mengikuti program magang selama satu bulan di luar negeri. Dan dia menjadi salah satu dari peserta yang akhirnya lolos mengikuti magang di luar negeri dan ia mendapatkan lokasi magang di Jepang.

“Saya juga kaget kalau saya yang terpilih untuk ikut interview, waktu saya di dalam kelas dan sedang mengajar, tiba-tiba dihubungi untuk interview. Jadi tidak ada persiapan apa-apa, dan akhirnya saya menjadi salah satu peserta yang lolos,” ungkapnya gembira.

Keberangkatan ke Jakarta akan dilakukan 25 Februari mendatang dan 27 Februari akan langsung berangkat ke Jepang untuk melakukan magang selama satu bulan. Untuk persiapan, diakuinya hanya mempersiapkan aplikasi untuk dapat berkomunikasi sehari-harinya nanti. Karena saat di kampus, diakuinya akan menggunakan bahasa Inggris. Terutama persiapan terhadap kompetensi yang dimilikinya, sehingga nantinya mampu mengikuti pelatihan ke depannya.

“Jadi tidak ada persiapan khususlah. Yang penting persiapan sebaik-baiknya agar saat pulang nanti bisa diteruskan untuk guru-guru di Tarakan maupun daerah lainnya,” ujarnya.

Sebagai seorang pendidik di SMPN 7 Tarakan, Ernawati juga membuka tempat belajar di rumah seperti les untuk anak-anak SMP dari sekolah mana saja, terutama yang sudah berada di tingkat akhir. Di akuinya, membuka tempat les bukan semata-mata karena materi, tetapi karena senang ketika bisa berbagi apa yang diketahuinya kepada anak didiknya. Tidak terbatas kepada sekolah tempatnya mengajar saja, tetapi juga dari berbagai lingkungan yang ada.

Sebagai guru mata pelajaran fisika, Ernawati nemiliki prinsip untuk mengajar dan bekerja dengan ikhlas, mencoba untuk melakukan dengan tulus tanpa mengharapkan sebuah penghargaan. Karena mengajar merupakan tugas yang mulia yang dititipkan padanya untuk dapat mencerdaskan anak-anak dan membagikan ilmu kepada setiap anak didiknya.

“Karena Tuhan yang akan membalas semua, apa yang saya lakukan. Seperti saat ini, saya rasa itu hadiah dari Tuhan untuk saya, sehingga bisa terpilih. Jadi saya hanya bekerja dengan tulus saja,” ucapnya.

Ernawati juga memiliki berbagai prestasi yang membanggakan, seperti terpilih sebagai peserta olimpiade guru nasional tingkat nasional mewakili Kalimantan Utara, dan setelah itu berbagai prestasi berikutnya menyusul. Ernawati sampai dipanggil ke Bandung untuk menjadi pembicara, dan mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan lainnya. “Prinsip saya memang belajar dan bekerja dengan ikhlas,” tutupnya. (***/eza/bersambung)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X