TARAKAN - Salah satu atlet potensial Kaltara dari cabang angkat berat yakni Hardi, menjadi salah satu atlet harapan Benuanta –nama lain Kaltara- di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 mendatang.
Namun sebelum membawa bendera Kaltara di PON, Hardi wajib lolos dari kualifikasi atau Pra PON di 2019 ini. Adapun pelaksanaan kualifikasi PON angkat berat akan dilaksanakan September mendatang yang lokasinya belum ditentukan.
Sisa waktu tujuh bulan lamanya ini dianggap waktu yang sangat singkat bagi Hardi, sehingga dengan tenggang waktu tersebut ia harus mulai melaksanakan latihan intensif, terutama mengola fisik. "Kalau sekarang yang saya lakukan lebih ke latihan fisik, melihat waktu yang sangat singkat menjelang Pra PON. Paling tidak sambil menunggu arahan dari pengurus," jelasnya kepada media ini.
Dalam proses latihan, lifter peraih tiga medali emas di kejuaraan nasional 2018 lalu ini berharap adanya pelaksanaan try out untuk menambah jam terbangnya menjelang Pra PON. "Kalau pun tidak didukung anggaran, di dalam daerah pun tidak masalah. Kalau nantinya diminta try out paling tidak bisa ke Kaltim sebagai rujukan saya. Tentunya juga harus didukung dengan anggaran latihan terutama suplemen, karena saya harus latihan hampir setiap hari untuk saat ini," tuturnya.
Memasuki Februari ini, Hardi mulai menghitung angka angkatannya. Diketahui pada PON 2016 lalu, Hardi gagal tampil di PON dikarenakan kesalahan memasukkan kelas tanding. Sehingga di 2020 ia akan membalaskan kegagalannya di 2016 silam. "Paling tidak saya harus mengukur angkatan saya setiap bulannya. Paling tidak angkatan saya harus diatas poin di kejuaraan nasional lalu. Semua provinsi patut saya waspadai mengingat ini adalah gengsi provinsi sehingga persiapan harus betul-betul dilakukan secara bertahap jika ingin hasilnya maksimal," tuturnya. (puu/ash)