TARAKAN - Sebagai bentuk komitmennya kepada mustahik, Baznas Tarakan memberikan bantuan kursi roda kepada seorang murid SD 035 Pamusian, Tarakan, beberapa waktu lalu. Penerima kursi roda tersebut merupakan murid kelas 6 yang berasal dari keluarga tidak mampu yang mengalami kelumpuhan sejak kelas 2. "Anak ini awalnya mengalami kecelakaan tabrak lari pada waktu masih duduk di kelas 2. Karena ketidakmampuannya untuk berobat ditambah pelaku melarikan diri tidak bertanggungjawab maka tinggallah anak ini dirawat seadanya oleh orang tuanya yang juga dari keluarga tidak mampu. Ya, sampai sekarang ia harus menanggung kelumpuhan," kata salah seorang gurunya yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, diungkapkan oleh petugas Baznas Tarakan Khoirul Waroh yang diwawancarai awak media ini usai menyerahkan bantuan bahwa pihaknya sudah sering memberikan bantuan semacam itu. "Baznas Tarakan sudah sering memberikan bantuan kursi roda seperti ini. Ada yang untuk anak-anak, ada juga yang diberikan untuk orang tua, misalnya dengan kasus stroke dan lain-lain. Bahkan untuk anak ini sudah 2 kali kami beri kursi roda. Waktu pertama kali di kelas 2 dulu sudah pernah kami beri tapi sekarang sudah rusak dan tidak memungkinkan untuk digunakan lagi sehingga kami berikan bantuan yang baru lagi," ujarnya.
Ditanya sumber dana yang digunakan untuk pembelian kursi roda itu, pegiat zakat yang berprofesi sebagai surveyor mustahik itu menyebutkan berasal dari infaq siswa itu sendiri. "Baznas itu punya program yang namanya gerakan infaq seribu per siswa atau disingkat GISS. Anak-anak dari SD sampai SMA didorong untuk latihan berinfaq seribu rupiah setiap bulannya. Nah, dana infaq yang terkumpul itu kemudian digunakan untuk keperluan siswa antara lain untuk bantuan kursi roda, peralatan sekolah, biaya berobat, atau santunan lainnya. Jadi, dari siswa kembali kepada siswa lagi," pungkasnya. (adv/har)
