Anggota Tim Tidak Hanya Keturunan Tionghoa

- Rabu, 6 Februari 2019 | 15:45 WIB

Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (Fobi) Kaltara menjunjung dua hal penting di dalam atas kecintaan mereka terhadap tarian yang memiliki sejarah ribuan tahun ini. Di Kaltara, tarian barongsai tidak hanya menjadi tradisi di setiap perayaan tertentu. Namun, di bawah asuhan Fobi, barongsai mencatatkan prestasi yang gemilang.

 

YUSTINA LUMBAA

 

PERAYAAN Imlek selalu menjadi antusias, tidak terkecuali masyarakat pada umumnya. Terutama pertunjukan barongsai. Bagi masyarakat Tionghoa, selain menjaga tradisi, tarian tersebut juga dipersembahkan sebagai hiburan bagi masyarakat umum.

Ketua Umum Fobi Kaltara Alung mengatakan, barongsai adalah satu tradisi masyarakat Tionghoa, dan juga merupakan olahraga yang tidak ada hubungannya dengan agama apa pun. Barongsai Tionghoa membangun rumah baru, menggelar pesta atau sebagai tolak bala.

Atraksi olahraga ini juga tidak mudah, misalnya pemain melakukan loncatan tiang. Tiang yang dijadikan pijakan dengan ketinggian 2 meter lebih dipasang berjejer. Kata Alung, setiap kali akan melakukan atraksi, terlebih dahulu diharuskan untuk berdoa.

Pada perayaan Imlek misalnya, atraksi barongsai biasanya mulai digelar setelah upacara doa yang menjadi hal wajib sebelum memasuki Tahun Baru di Kelenteng Toa Pek Kong Kong Hu Cu Tarakan. Sejak pagi tim barongsai keliling dari rumah ke rumah masyarakat Tionghoa yang telah mengundang.

Bukan hal baru saat perayaan Imlek, Fobi Kaltara kebanjiran orderan pertunjukan.  Barongsai diyakini dapat mengusir aura negatif dan dipercaya dapat membawa keberuntungan.

Di Kaltara, para pemain barongsai dibina Fobi. Tak tanggung-tanggung, acap kali menjuarai kejuaraan, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Alung mengaku tidak ada persiapan khusus ketika bertanding dalam sebuah kompetisi. Berkat kerja keras dan tekad yang kuat, tim barongsai Fobi Kaltara menjadi salah satu tim yang diperhitungkan karena pernah meraih gelar juara dunia pada 2016 lalu.

“Sampai sekarang pun kami masih sering dapat undangan, baik itu untuk bertanding maupun untuk tampil saja, jadi kami masih sangat diperhitungkan, kalau ada acara barongsai di luar negeri pasti dipanggil,” tambahnya.

Anggota barongsai Fobi Kaltara kurang lebih 30 orang, dan semua pemainnya merupakan putra daerah, dan tidak hanya dari keturunan Tionghoa saja. Fobi Kaltara sangat terbuka untuk umum, sehingga siapa pun dapat bergabung menjadi anggota. “Di tim kami, intinya semua bercampur jadi satu. Jadi tidak harus orang keturunan Tionghoa saja,” jelasnya.

 

SEJARAH FOBI KALTARA

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pelayanan Pelabuhan di Tarakan Disoroti

Sabtu, 27 April 2024 | 08:55 WIB

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB
X