Keterlambatan Kapal Pelni Dikeluhkan Penumpang

- Rabu, 6 Februari 2019 | 15:31 WIB

NUNUKAN – Jadwal kedatangan kapal Pelni yang sandar di Pelabuhan Tunon Taka, sering menjadi pertanyaan bagi penumpang. Karena terkadang tidak sesuai dengan jadwal kedatangan, begitu pula dengan jadwal keberangkatan kapal.

Seperti yang diungkapkan salah seorang warga Sebatik yang sering menggunakan jasa transportasi laut kapal Pelni, Subhan. Ia mengeluh, kapal Pelni sering mengalami perubahan jadwal kedatangan. Jadwal yang disampaikan terkadang tidak sesuai. “Jadwal kapal bisa diakses melalui situs Pelni, hanya lihat jadwal dari websitenya saja,” kata Subhan.

Jarak dari Sebatik ke Nunukan membutuhkan waktu sekitar satu jam. Terkadang berangkat melihat jadwal kedatangan kapal Pelni melalui website Pelni, namun ketika tiba di Dermaga Bambangan, Kecamatan Sebatik Barat, belum ada kapal yang tiba.

Menurutnya, paling sulit ketika kapal tiba pada malam hari atau waktu dini hari, pasti dalam keadaan gelap. Perahu yang menyeberangkan penumpang dari Dermaga Bambangan, tidak ingin mengangkut penumpang jika kapal belum terlihat. Karena akan menunggu lama di terminal penumpang. “Penumpang menyeberang dari Bambangan itu, ketika kapal telah sandar di pelabuhan,” ujarnya.

Lanjut dia, penumpang yang datang dari Sebatik harus naik di Dermaga Hj Putri, lalu jalan kaki masuk ke Pelabuhan. Karena perahu tidak dapat sandar di pelabuhan. Namun terkadang penumpang diturunkan di pelabuhan bagian kapal tujuan Tawau, Malaysia sandar bersama dengan barang yang dibawa.

Untuk penumpang yang membawa barang banyak, biasa lebih dulu dibawa barang dibanding pemilik barang. Karena penumpang pasti ada yang membantu membelikan tiket dan mengurus barang yang dibawa, apa lagi jika dalam jumlah banyak. “Jika beli tiket dengan pengurus, pasti tidak sama jika beli di loket langsung. Karena dihitung semua mulai ongkos buruhnya,” tambahnya.

Sementara, Kepala Kantor Cabang PT Pelni Nunukan, Musli mengatakan, untuk keterlambatan kedatangan kapal dipengaruhi banyak faktor, kapal akan laju ketika didorong dengan angin, terkadang lambat karena harus melawan arah angin. “Cuaca seperti melawan ombak, berarti akan lambat. Jika didorong dengan ombak akan cepat,” kata Musli.

Dia menjelaskan, untuk kecepatan mesin kapal tetap sama, tidak akan pernah berubah. Hanya terkadang karena faktor cuaca, ketika cuaca bagus kapal akan tiba tepat waktu. Selain itu, faktor di pelabuhan yang disinggahi, seperti dari Tarakan ke Nunukan. “Seperti di Tarakan terkadang sandar 5 jam hingga 6 jam. Jadi pelabuhan sebelumnya ikut berpengaruh jika kapal tidak sampai sesuai dengan jadwal yang telah ada,” ujarnya. (nal/fly)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X