TANA TIDUNG – Setelah sempat kosong beberapa hari dan dianggap langka lagi, LPG 3 kg bersubsidi akhirnya tersedia kembali di sejumlah pangkalan resmi di Kabupaten Tana Tidung, Selasa (5/2).
Tampak sejumlah warga membawa Kartu Kendali dan Kartu Keluarga untuk mendapatkan LPg 3 kg sesuai aturan yang telah diterapkan pemerintah.
Diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM, Andi Burhan, selama ini setiap kali stok LPG 3 kg kosong, dianggap langka. “Sampai-sampai ada anggapan bahwa pasokan LPG tidak cukup dan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tak mampu yang benar-benar membutuhkannya,” jelasnya.
Padahal yang terjadi sebenarnya diperlukan pengaturan yang maksimal artinya tidak hanya perlu pengawasan saja. Ia menjelaskan, saat ini ketika pasokan LPG 3 kg dating, pihak agen akan langsung membagi ke pangkalan dan kios-kios Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) supaya penyaluran lebih efektif. Pihaknya sendiri akan terus memantau dan memeriksa setiap laporan dari pangkalan dan kios Bumdes yang ada setiap waktunya.
Lebih jauh ditambahkannya lagi, pasokan datang pihak agen akan langsun membaginya ke sejumlah desa dan kecamatan. Dan masing-masing telah ditetapkan untuk harga ecer tertinggi (HET). Standar HET Rp 27 ribu khusus untuk masyarakat perkotaan dan berpenghasilan Rp 1 juta ke bawah.
“Semuanya benar-benar tertib administrasi karena laporan dari mulai agen, pangkalan sampai kios Bumdes terus terawasi. Mereka harus menjual sesuai dengan HET. Dan kawasan pedesaan serta pesisir ada tambahan biaya angkut. Aturan harus diikuti bila macam-macam mereka akan mendapatkan sanksi penutupan tempat usaha termasuk pencabutan izin beroperasi,” sambungnya. (*/rko/zia)
