TARAKAN - Pelaksanaan kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan ajang seleksi cabang olahraga (cabor) yang akan mewakili daerahnya pada pelaksanaan PON 2020 di Papua mendatang. Sampai dengan saat ini beberapa jadwal pelaksanaan Pra PON telah dikantongi oleh sebagian cabang olahraga, termasuk cabang olahraga bolatangan. Untuk jadwal Pra PON untuk bolatangan diketahui bakal dilaksanakan pada September mendatang, skuat Kaltara yang saat ini berada diperingkat nasional, masih melaksanakan latihan secara rutin di Samarinda Kalimantan Timur, beberapa pemain andalan Kaltara untuk skuat putra pun diyakini mampu tembus ke babak final di kualifikasi PON September mendatang.
James pelatih bola tangan Kalimantan Utara mengatakan, kesiapan skuatnya saat ini telah mencapai 70 persen sesuai dengan yang ia perkirakan sebelumnya. "Saat ini para pemain kami jelas melaksanakan latihan seperti biasanya menjelang Pra PON ini kesiapan kami sudah mencapai fase 70 persen beberapa perencanaan pun akan saya lakukan menjelang Pra PON termasuk penambahan pemain yang nantinya akan dilaksanakan di Kalimantan Utara kemungkinan kita akan menambah dua sampai tiga pemain untuk membantu skuat kita yang sudah ada saat ini," tuturnya.
Selain itu, James juga melanjutkan ia bersama skuatnya wajib mengantisipasi bebetapa provinsi pada pelaksanaan Pra PON nantinya, salah satunya adalah Kalimantan Timur dan Jawa Barat. "Tentu kesiapan kami akan lebih baik kali ini. Karena memang kami menargetkan hingga ke babak tiga besar untuk tim putri sedangkan untuk tim putra kita menargetkan hingga babak final di Pra PON kami akan tetap optimis Kaltara bisa naik podium di Pra PON maupun PON 2020 Papua mendatang," tandasnya.
Beberapa nama atlet tenar pun dipastikan akan mewarnai skuat bolatangan Kalimantan Utara, di antaranya Nur Rahman Effendi (kiper), Andi Yoga (wing) dan Yusuf (center). "Kita sudah punya beberapa atlet yang siap untuk berlaga. Kami juga sudan mempersiapkan rancangan ajang uji coba try in dan try out yang mungkin dilaksanakan di dalam negeri hingga luar negeri. Kalau kita memilih beberapa negara pastinya Malaysia dan Singapura menjadi rujukan kita sehingga lebih melatih mental serta penambahan jam terbang atlet," ujarnya.(puu/udn)