Sambut Tahun Baru Imlek Disertai Tradisi

- Rabu, 6 Februari 2019 | 14:29 WIB

TARAKAN - Malam penyambutan Tahun Baru Imlek, Senin (4/2) malam terlihat puluhan personel aparat kepolisan berjaga-jaga di Kelenteng Kong Hu Cu Toa Pek Kong.

Sekira pukul 20.00 WITA, umat Tionghoa yang merayakan Imlek berdatangan di kelenteng. Yang mana umat sembahyang dan mengucap syukur, dengan harapan di tahun berikutnya senantiasa diberikan kesehatan dan berkat yang berlimpah serta peruntungan.

Penjaga Kelenteng Kong Hu Cu Toa Pek Kong, Suwarno (74) mengatakan biasanya sekitar 200 umat lokal yang datang sembahyang dan menyalakan lilin di kelenteng. Itu pun ada tambahan umat, yang berasal dari luar daerah sekitar 30-an umat karena tidak sempat pulang ke daerah asalnya.

“Kalau malam penyambutan Imlek, sedikit yang datang. Besok pagi, puncak Imlek, baru banyak yang datang,” terang pria berusia 74 tahun ini.

Dalam menyambut Tahun Baru Imlek, kelenteng pun dijaga ketat oleh aparat keamanan. Dengan harapan, umat dapat melakukan sembahyang dengan damai, tenang dan nyaman.

Selain sembahyang sebelum Imlek, warga Tionghoa juga akan melakukan berbagai pertunjukan budaya seperti barongsai, menyiapkan kue keranjang, buah-buahan, dan lainnya.

Selasa (5/2) besok pagi, pada puncak perayaan Imlek, biasanya umat mulai berdatangan dan sembahyang di kelenteng sekitar pukul 06.00 WITA hingga pukul 22.00 WITA.

Di sela-sela umat Konghucu sembahyang, antusias warga lainnya tengah memenuhi bagian depan kelenteng, sembari menunggu atraksi barongsai.

Ketua Majelis Tinggi Kong Hu Cu (Matakin), Ayi Diyanto mengatakan selain sembahyang, atraksi pertunjukan barongsai pun sudah menjadi tradisi. Pukul 10.00 WITA dilakukan atraksi barongsai. Pertunjukan ini sudah sangat melekat dan identik dengan perayaan Imlek.

Berdasarkan kepercayaan masyarakat Tionghoa, singa adalah simbol dari keberanian dan dipercaya dapat mengusir aura negatif dan membawa harapan kebaikan di tahun baru ini.

"Jadi nanto barongsai keliling. Biasanya ada juga tarian naga, tapi kami tidak berani karena kalau diadakan itu setiap tahun tidak boleh putus," bebernya.

Di tahun babi tanah ini, ia berharap agar Kota Tarakan tetap aman dan tentram. Karena di tahun babi tanah ini bertepatan dengan pemelihan presiden pada April mendatang. Sehingga diharapkannya persatuan umat di Tarakan tidak terpecah belah.

"Masa pemilu, mungkin agak bergejolak. Tapi suasana Imlek terkendali, apalagi didukung pemerintah. Semoga di tahun baru ini dilimpahi rezeki," tutupnya. (*/one/lim)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X