Di Proyek Ini, Menunggu Keseriusan Investor

- Selasa, 5 Februari 2019 | 22:04 WIB

TANJUNG SELOR - Sebagai provinsi baru, Kalimantan Utara (Kaltara) bagaikan gula yang dikerumuni semut. Saat ini, sudah cukup banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di provinsi termuda Indonesia ini di berbagai bidang. Salah satunya di bidang industri.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara, Risdianto mengakui, dari sejumlah investor yang sudah menjajaki untuk berinvestasi di provinsi ke-34 ini, semuanya tampak serius. Belum ada terlihat yang hanya sekadar ingin coba-coba.

"Tapi semua ini masih dalam proses. Makanya kuncinya nanti membuat FS (feasibility study) lagi. Ini sebagai fondasi utama dalam hal industri-industri yang akan dikelola oleh investor yang akan masuk nanti," ujar Risdianto kepada Radar Kaltara di Tanjung Selor, Selasa (5/2).

Namun, untuk melihat keseriusan dari para investor itu, belum bisa sekarang. Tapi pada proses berikutnya, di antaranya seperti saat proses pembebasan lahan apakah pada pelaksanaannya dapat diselesaikan dengan baik atau malah sebaliknya. Di tahap ini sudah diketahui keseriusan investor tersebut. "Nah, prosesnya di sini cukup panjang. Tidak langsung instan begitu saja," tuturnya.

Untuk Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan untuk berinvestasi di Kaltara ini sifatnya global. Tentu pada pelaksanaannya, Pemprov Kaltara akan membantu proses administrasi sesuai kewenangannya yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. "Untuk persoalan izin ini tidak hanya dikeluarkan provinsi (pemerintah provinsi), tapi juga ada yang dari pusat (pemerintah pusat) dan ada juga yang dari kabupaten (pemerintah kabupaten). Seperti izin lokasi, misalnya. Itu dikeluarkan di kabupaten (pemerintah kabupaten)," jelasnya.

Sebagai tindak lanjutnya, DPMPTSP Kaltara sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan mengundang DPMPTSP dari pemerintah kabupaten/kota. Salah satu tujuannya untuk melakukan pendataan dan menginventarisasi masalah izin-izin sesuai dengan kewenangan masing-masing. "Tapi, kunci utamanya itu kalau sudah selesai di atas (izin di pusat), kami sudah bisa bergerak cepat untuk sesegera mungkin menuntaskan perizinan di daerah sesuai dengan kewenangan kami," tuturnya.

Sementara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara, Marten Sablon mengatakan, pihaknya sangat mendukung masuknya investor di Kaltara ini. Terutama yang ingin mengerjakan beberapa mega proyek yang sudah direncanakan seperti Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Peso.

"Karena secara otomatis aktivitas yang dilakukan akan menyedot banyak tenaga kerja. Nah, ini juga menjadi salah satu cara kita untuk menurunkan angka pengangguran di Kaltara ini," sebut politisi Partai Demokrat ini.

Pastinya, anggota legislatif ini berharap investor yang masuk ke Kaltara ini memiliki komitmen untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal untuk bekerja di perusahaannya sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing. Artinya, untuk yang teknis, tetap menggunakan tenaga kerja dari luar, jika tidak ada di Kaltara. (iwk/ash)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X