Bandar Upgrade Modus Penyelundupan, Sembunyikan di Anus hingga Pakai Nelayan Asing

- Senin, 4 Februari 2019 | 15:02 WIB

TARAKAN – Pengungkapan modus baru penyelundupan narkoba dengan menggunakan tabung gas elpiji 14 kg asal Malaysia, membuka mata jika segala upaya dilakukan bandar meloloskan narkoba masuk ke Indonesia.

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltara menilai upaya yang dilakukan bandar kali ini dengan memasukkan narkoba jenis sabu ke dalam tabung gas, merupakan hal yang sudah tidak pernah terpikirkan petugas di lapangan. “Kami saja tidak habis pikir, saking niatnya untuk memasukkan barang haram ini ke negara kita, bandar ini sudah menggunakan cara-cara yang sudah tidak biasa lagi,” terang Kepala BNNP Kaltara Brigjen Pol Ery Nursatari, Minggu (3/1).

Dirinya menganggap bandar narkoba terus meningkatkan modus penyelundupan. “Memang barang komoditas dari tetangga sudah dijadikan wadah untuk bandar menyelundupkan narkoba ke Indonesia, seperti kasus-kasus sebelumnya, di mana ada makanan, minuman, bahkan ambal dijadikan tempat untuk menyembunyikan narkoba, hal ini dilakukan untuk mengecoh petugas kita,” tuturnya.

Terkait hal ini, dirinya berencana untuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait maupun pemerintah daerah, untuk memberlakukan satu pintu dalam hal pengawasan barang yang keluar dan masuk di wilayah perbatasan.

“Saat ini barang-barang dari negara tetangga sangat sulit pengawasannya karena masuk melalui mana saja, di mana ada X-ray yang bisa mendeteksi barang-barang yang akan masuk nantinya,” ujarnya.

Terkait perkembangan kasus penyelundupan narkoba menggunakan tabung gas elpiji 14 kg dan stabilizer aki, dirinya menjelaskan ketiga pelaku berinisial A, R dan RG kini sudah dibawa BNN ke Jakarta. “Ketiganya sudah dibawa ke Jakarta untuk dilakukan pengembangan lagi terkait jaringannya. Kami harapkan ada kabar baik dari perkembangan kasusnya di sana agar kita mengetahui siapa dalang penyelundupan narkoba selama ini, berkaca dari kasus ini membuat kita harus memahami bahwa sinergitas antara instansi dalam memberantas narkoba sangat penting,” ujarnya.

 

DISDAG USULKAN ELPIJI SECARA RESMI

Penyaluran barang subsidi Malaysia, seperti elpiji secara ilegal ke Indonesia, khususnya Pulau Sebatik dan Nunukan ternyata dimanfaatkan bandar narkoba.

Berbagai tanggapan muncul di tengah masyarakat. Ada yang meminta pemerintah tegas untuk melarang produk Malaysia tersebut masuk ke Indonesia lagi. Namun, ada juga yang tidak setuju. Mereka hanya meminta agar bisnis elpiji itu tetap ada namun bandar narkobanya saja yang dimusnahkan. Pro kontra terhadap penggunaan elpiji Malaysia ini memang sudah ada sejak beredarnya elpiji milik Pertamina yang merupakan produk dalam negeri. Namun yang pasti, narkoba menjadi musuh bersama. Sebab, dengan narkoba merusak masa depan anak bangsa hancur.

Sekretaris Dinas Perdagangan (Disdag) Nunukan Hasan Basri Mursali tak menampik hal itu terus muncul. Sebab, ada persaingan bisnis dalam elpiji Malaysia dan Indonesia ini. Padahal, semuanya sama-sama demi kebutuhan masyarakat. Apa yang telah terjadi menjadi bukti jika perdagangan ilegal itu risikonya cukup besar. Sebab, tidak ada jaminan, baik keamanan dan hal lain dalam produk yang dipasarkan.

Menurutnya, jika ingin elpiji Malaysia itu tetap beredar di Kabupaten Nunukan seharusnya dilakukan secara resmi atau dilegalkan melalui proses impor agar pemantauannya lebih mudah dan terjamin aman dari hal-hal yang ilegal. “Jangan masuk secara ilegal. Karena kami tidak tahu apa isinya. Apakah ada jaminan bukan barang larangan atau apa. Karena pemeriksaannya tidak resmi,” kata Hasan Basri saat dikonfirmasi kemarin (3/2).

Ia menegaskan, saat ini pemerintah telah membantu warga perbatasan dengan mendatangkan elpiji Pertamina sebagai produk dalam negeri. Tinggal bagaimana masyarakat selaku penggunakan untuk memanfaatkannya. Termasuk adanya subsidi melalui elpiji 3 kg yang khusus bagi warga kurang mampu. “Bahkan, untuk elpiji non-subsidi dipermudah untuk mendapatkannya. Jika diperlukan, gratis tukar dengan elpiji Malaysia yang dipunyai masyarakat,” ujarnya.

Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Nunukan Lamuati SH pernah mengatakan, trik dan kemampuan bandar narkoba dan kurirnya dalam menyelundupkan barang haram tersebut selangkah lebih maju dari kemampuan petugas di lapangan. Apa saja cara dilakukan agar bisnisnya tetap berjalan dan barangnya dapat disebarkan. “Mereka selalu bermanuver. Ketika ditangkap, ada saja cara lain dilakukan lagi. Jadi, bandar narkoba itu selalu mencoba hal baru dalam melakukan aksinya. Jadi, kalau petugas lengah sedikit, akibatnya fatal,” ungkap Lamuati dalam sebuah forum pertemuan beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, tak hanya jalur ilegal, jalur resmi selalu dibidik para bandar narkoba agar dapat memenuhi kebutuhan konsumennya. Bahkan, hal-hal yang dilakukan terbilang cukup nekat. Seperti memasukkan narkoba ke anus lalu mengantarnya melalui jalur udara. Semuanya sudah ditemukan. “Baru-baru ini modus baru lagi. Gunakan elpiji sebagai tempat menyembunyikan sabunya. Makanya, pemberantasan narkoba itu bukan hanya tugas aparat keamanan saja. Tapi semua masyarakat Indonesia khususnya Kabupaten Nunukan ini. Kalau bukan kita, siapa lagi,” terangnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X