Sentuh Seluruh Komunitas hingga ke Kelompok Tani

- Sabtu, 2 Februari 2019 | 13:32 WIB

Menjadi seorang relawan, memanglah bukan perkara mudah. Meski begitu, cita-cita dan keinginan hati yang tulus, sanggup mengubah seseorang mampu menyandang diri sebagai relawan.

 

YEDIDAH PAKONDO

 

MESKI pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tinggal 2 bulan lagi, namun masih ada masyarakat yang belum mengetahuinya. Komisi Pemilihan Umum (KPU) merekrut seluruh golongan masyarakat yang ingin mengabdikan diri sebagai relawan demokrasi, yang siap melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat, khususnya Kota Tarakan.

Kepada Radar Tarakan, relawan demokrasi basis komunitas Ahmad Rizani mengatakan, ada pembekalan pada Selasa (29/1) lalu. “Jadi hitungan kerja baru dimulai hari ini (kemarin, Red),” katanya.

Keinginan untuk menjadi seorang relawan dikatakan Ahmad karena profesi dirinya sebagai dosen, sehingga Ahmad mengenal Tri Dharma yang merupakan pengabdian kepada masyarakat. Nah, untuk memenuhi implementasi pengabdian tersebut, Ahmad memutuskan untuk bergabung dan menjadi salah satu relawan demokrasi KPU.

Untuk diketahui, sistem kerja relawan demokrasi dimulai dari Februari hingga pelaksanaan Pemilu 2019 selesai dilakukan. Untuk itu, rencana pelaksanaan sosialisasi kepada masyarakat akan dilakukan pada Februari ini. “Tapi kami baru diberikan surat tugas dari KPU, jadi kemungkinan besok (hari ini) baru bisa bekerja,” tuturnya.

Nah, dalam basis komunitas memiliki enam orang anggota, yakni Ahmad Rizani, Agus Tri Dharmawanto, Muhammad Agungsyah, Apriliani, Imron Iskandar dan Oni Dwi Prastya. Untuk itu, pelaksanaan sosialisasi kepada masyarakat akan dilakukan secara tim.

Pada pelaksanaan sosialisasi nanti, basis komunitas telah membuat rangkaian persiapan seperti pengenalan waktu pemilihan, surat suara sah, mengenalkan lima jenis surat suara yang terdiri dari presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

Nah, pada basis komunitas, pihaknya memiliki beberapa gabungan kelompok seperti kelompok petani, akademisi, nelayan dan komunitas lainnya. Dalam sosialisasi ini, basis komunitas tidak melakukan perbedaan penyampaian, hal tersebut dikarenakan adanya sesi dialog untuk masyarakat yang belum memahami terkait Pemilu 2019. “Sistem kerjanya per kelompok, basis komunitas ada 6 orang. Rencananya kami akan melakukan sosialisasi ke kelompok petani yang berada di Karang Harapan, komunitas nelayan di Amal, komunitas akademisi kemungkinan dilakukan di kampus, itu berdasarkan komunitas-komunitas yang ada,” jelasnya.

Meski pelaksanaan sosialisasi dilakukan bersama-sama, namun adapula sosialisasi secara perorangan, misalnya Ahmad yang berprofesi sebagai dosen menyambung komunikasi kepada mahasiswa. “Ya sambil berkomunikasi perorangan, misalnya warga di sekeliling kita, sambil ketemu saja. Tidak hanya berbasis komunitas, tapi secara personal kami juga bekerja,” imbuhnya. (bersambung/lim)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X