Beras Lokal Laku di Pasaran

- Jumat, 1 Februari 2019 | 11:29 WIB

TANA TIDUNG – Beberpa pekan terakhir sampai saat ini, para petani lokal khususnya yang menggarap sawah sedang masuk masa panen di setiap desa di Kabupaten Tana Tidung (KTT). Hasilnya, beras lokal banyak beredar dipasaran dengan harga lebih murah yakni Rp 12-13 ribu per Kilogram (Kg).

“Memang tidak banyak dari hasil mengelola petak sawah yang hanya berapa hektare (ha) ini, tapi yang penting hasilnya ada buat makan dan sekolah anak-anak, lumayan untuk hasil panen kali ini tidak banyak kendalanya makanya patut disyukuri hasilnya maksimal,” kata Busron (50), salah satu petani di Kecamatan Sesayap, Kamis (31/1).

Dengan mengelola rata-rata 1 ha tiap masing-masing anggota, petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan) biasa menghasilkan hampir seperempat ton atau 250 Kilogram (kg) dan ini langsung dijual kepada masyarakat, biasanya saat akan panen ada saja masyarakat yang datang langsung ke tempat penggilingan padi memastikan bahwa mereka akan mendapatkan beras baru tersebut.

“Sebutan masyarakat di sini kalau beras yang baru panen ya beras baru, enak katanya untuk makan rasanya berbeda dengan beras yang karungan makanya begitu panen rata-rata sudah ada yang punya, hampir semua masyarakat di KTT ini kalau ada beras baru cepat sekali datang ke penggilingan padi dan pesan beras langsung jadi kalau pas panen sudah ada yang punya,” tambahnya.

Dengan harga Rp 12 ribu sampai Rp 13 ribu per kg tentunya jauh lebih murah daripada harga beras karungan yang dijual Rp 15 ribu per kg, beras baru dijamin tanpa bahan pengawet ditambah lagi berasnya enak di konsumsi dan dianggap memiliki gizi yang lebih tinggi ketimbang beras bermerek dari luar daerah tersebut.

“Saya sendiri terbiasa membeli beras baru, makanya selalu ditunggu kapan musim panen dan akhir bulan ini rata-rata banyak beras baru yang dipanen petani tinggal kita saja yang pintar-pintar mencari tempatnya. Biasanya kalau saya akan datang ke penggilingan padi supaya gampang dapat jatah membeli beras dengan jumlah besar saat panen begini, harga murah tapi kualitasnya tidak kalah bahkan jauh berbeda dengan beras karungan bermerek dari Tarakan ataupun dari Pulau Jawa, Sulawesi atau dari daerah lainnya,” ujar Ratna (46) warga Desa Tideng Pale, Kecamatan Sesayap.  (*/rko/ud)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X