Daerah Perbatasan Krisis Listrik

- Kamis, 31 Januari 2019 | 13:12 WIB

HINGGA kini, masih banyak daerah perbatasan dan pedalaman Kalimantan Utara (Kaltara) mengalami krisis listrik. Salah satunya daerah pelosok seperti Krayan, Kabupaten Nunukan yang sejauh ini belum sampai 50 persen permukiman penduduknya teraliri listrik.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara, Marten Sablon mengatakan, saat ini baru dua daerah di Krayan yang teraliri listrik, yakni di Long Bawan dan Kwala Blawit. Sementara daerah lainnya seperti Brian Baru, Tanjung Karya, Padat Karya, sampai ke Lembudut hingga kini belum teraliri listrik.

"Sebenarnya di Krayan itu ada empat unit mesin generator. Tapi saya perhatikan waktu berkunjung ke sana, hanya dua atau tiga unit yang beroperasi untuk mengaliri listrik di dua daerah itu (Long Bawan dan Kwala Blawit)," ujar Marten kepada Radar Kaltara saat dikonfirmasi, Rabu (30/1).

Sebenarnya, empat unit generator itu dapat mengakomodasi daerah Brian Baru, Tampaye, sampai Tanjung Karya. “Tapi sampai sekarang, jangankan mau di aliri listrik, tiangnya pun belum ada didirikan di wilayah perbatasan provinsi termuda Indonesia ini,” ujarnya.

Sementara untuk dua daerah yang telah dialiri listrik, hanya nyala 12 jam, mulai pukul 18.00 Wita hingga 06.00 Wita setiap harinya. Namun, dengan berbagai aspirasi masyarakat, akhirnya penyedia listrik meningkatkan layanannya menjadi nonstop 24 jam hingga kini.

"Kita harapkan kondisi ini (layanan 24 jam nonstop), dapat bertahan. Jika pun ada pemadaman karena permasalahan di mesin, setidaknya mereka hanya berhenti beberapa jam untuk melakukan perbaikan," kata politisi Partai Demokrat ini.

Sementara saat ini, sejumlah masyarakat yang belum menikmati aliran listrik mengharapkan dalam waktu dekat sudah bisa merasakan salah satu layanan kebutuhan dasar tersebut seperti daerah-daerah yang sudah ada instalasi listriknya.

Termasuk daerah yang jauh, seperti Krayan Selatan, Krayan Tengah, dan Krayan Timur. Meski hingga saat ini instalasi listriknya belum ada, pihaknya tetap berharap dapat menjadi perhatian dari penyedia guna memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang tetap setia menjaga beranda terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Ini penting, karena salah satu kebutuhan dasar masyarakat. Setidaknya empat unit mesin yang ada itu harus dimanfaatkan secara maksimal untuk melayani masyarakat," harapnya.

Selain sebagai kebutuhan untuk penerangan, keberadaan listrik ini juga sangat dibutuhkan guna membantu aktivitas masyarakat, baik di kantor pemerintahan, sekolah-sekolah, termasuk toko-toko yang menggunakan alat pendingin atau pembeku daging. "Semoga ini jadi perhatian pemerintah untuk terus diperjuangkan," pungkasnya. (iwk/ana)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X