Ulat Bulu Serang Rumah Warga

- Kamis, 31 Januari 2019 | 12:41 WIB

TANA TIDUNG — Ulat bulu dengan ukuran kelingking orang dewasa, merambati dinding tiga rumah di kawasan Jalan Tanah Abang Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung.

Setelah ditelusuri, ulat buru tersebut sudah muncul sejak tiga hari terakhir. Namun paling parah di hari ketiga, Rabu (30/1) kemarin. Tiga rumah itu masing-masing ditempati  Heni (40) berikut dua anggota keluarganya, Isuk (60) beserta tiga anggota keluarga, serta Muhasti  (31) dan empat anggota keluarganya.

Ulat-ulat bulu itu tampak merayapi dinding tembok dengan leluasa. Beberapa di antaranya nyaris merayapi anak kecil yang bermain di sekitar lokasi.

Salah seorang warga, Hasmiati (50), mengatakan, sejak tiga hari lalu ulat bulu diketahui menyerang kawasan itu. "Tetapi yang parah terjadi dalam dua hari terakhir," katanya.

Ia menambahkan, serangan ulat bulu dalam jumlah banyak tersebut merupakan yang pertama kali terjadi sejak puluhan tahun terakhir. Hasmiati mengatakan, ulat bulu dalam jumlah banyak dan berkelompok juga sebelumnya sempat terlihat di kawasan itu sekitar berapa bulan lalu.

Angga (29), warga yang lain, menuturkan, ulat-ulat bulu yang sempat masuk ke rumahnya itu pernah diberantas dengan racun semprot dan dibakar. "Sudah tiga kali dibakar dan disemprot tapi tetapi tetap saja ulat bulu itu masih ada," ujarnya.

Devi (34), warga setempat, mengatakan, ulat-ulat bulu mulai memasuki ruangan dapur. "Untungnya ulat-ulat bulu tersebut masuk tidak sampai ke ruang tamu hanya masuk di dalam dapur saja tapi itupun banyak sekali," katanya. Diperkirakan, serangan ulat bulu berasal dari pohon langsat yang berada di belakang rumah yang ditumbuhi semak dan aneka pepohonan seperti mangga.

Sementara itu, Ketua RT 5, Saad mengatakan, nantinya, ledakan populasi ulat bulu itu akan berhenti pada siklusnya. "Mungkin dikurangi saja dengan cara disemprot," ujarnya.

Menurutnya, upaya menghentikan serangan ulat bulu tidak bisa dilakukan dengan cara menebang pepohonan yang ada. "Karena dengan begitu, ulat-ulat akan masuk ke rumah-rumah karena mencari tempat yang teduh pada siang hari," ujar Saad.

Ia menambahkan, serangan ulat bulu terjadi menyusul perubahan alam akibat keadaan cuaca yang tidak menentu. "Semestinya hujan malah panas, dan sebaliknya," tutur Saad.

Tambahnya, perubahan alam itu lantas menyebabkan terjadinya perubahan sistem reproduksi. “Hal itu masih ditambah dengan berkurangnya sejumlah predator alami seperti burung dan semut,” ungkapnya.  (*/rko/zia)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X