PRODUK Malaysia tidak hanya beredar di Kabupaten Nunukan dan kabupaten/kota sekitarnya, tapi juga sudah sampai ke Sulawesi Selatan (Sulsel).
Produk negeri jiran tersebut sampai ke Sulsel melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan menuju Pelabuhan Parepare, Sulsel yang diangkut menggunakan kapal.
Hingga kini aktivitas tersebut masih dilakukan, produk Malaysia yang dibeli di Tawau, Malaysia bukan hanya untuk kebutuhan masyarakat di perbatasan. Namun diperdagangkan hingga ke luar dari Nunukan. Seperti sembilan bahan pokok (sembako).
“Barang-barang Malaysia bukan hanya dijual di Nunukan, tapi sudah jauh dijual hingga ke Sulsel,” kata salah seorang pedagang sembako, Musria.
Walaupun sembako dari Malaysia sulit masuk ke Nunukan, namun masih banyak produk lain yang dapat dijual hingga ke Sulsel. Seperti, karpet, barang bekas dan lainnya. Jika tidak dapat melalui Nunukan, masih ada pintu melalui Sebatik.
Menurutnya, untuk aktivitas tersebut tentu menjadi tanggung jawab pedagang masing-masing. Karena untuk membawa barang dari Nunukan ke Sulsel, pasti membutuhkan biaya cukup besar dan sangat sayang jika membawa barang dengan jumlah kecil.
“Makanya tiap kali kapal berangkat pasti selalu penuh dengan muatan, karena ada juga barang-barang Malaysia yang diangkut. Bukan hanya rumput laut,” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan, Darna pedagang sembako di Sebatik. Menurutnya, hingga saat ini produk atau sembako dari Tawau dibawa ke luar dari Nunukan, karena permintaan dari luar yang cukup banyak. Bukan hanya sembako, namun barang lainnya.
“Jika tidak dapat masuk dari Nunukan, di Sebatik masih terbuka. Kebutuhan seperti sembako masih sangat mudah didapatkan dari Tawau, Malaysia,” kata Darna.
Seperti saat ini, sembako dari Tawau, yakni, tepung, beras, minyak goreng dan sembako lainnya dapat diambil dari pedagang yang ada di Sebatik, karena di Sebatik masih bebas perahu masuk ke Tawau.
“Jangan heran jika produk Malaysia bisa tembus pasaran hingga ke luar Nunukan. Karena memang mudah didapatkan,” ujarnya. (nal/ana)
