TARAKAN- Puskesmas Juatu Laut milik Pemkot Tarakan dihibahkan ke Polda Kaltara. Status puskesmas tersebut pun akan beralih menjadi Rumah Sakit Bhayangkara, yang akan dikelola oleh Polda Kaltara. Secara resmi Wali Kota Tarakan Sofian Raga menyerahkan aset sebesar Rp 46 miliar tersebut ke Polda Kaltara, kemarin (22/1).
Dikatakan Sofian, menyerahkan aset milik Pemkot tersebut ke Polda Kaltara merupakan salah satu cara pemerintah daerah mendukung kinerja aparat keamanan. Terlebih lagi, Puskesmas Juata Laut yang sering disebut juga sebagai Rumah Sakit Ibu dan Anak serta klinik Narkotika semenjak berdiri belum beroperasi secara maksimal, lantaran keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan anggaran.
“Kita menyerahkan aset ini dengan harapan kita terus dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kita. Ini merupakan salah satu cara pemerintah menjawab aspirasi masyarakat yang berada di Kecamatan Tarakan Utara, terkait jauhnya akses ke rumah sakit. Rencananya Puskesmas tersebut akan diberlakukan pelayanan 24 jam, namun lantaran keterbatasan SDM dan anggaran maka pemerintah belum bisa menjadi puskesmas untuk beroperasional 24 jam.
Selain akan melayani masyarakat yang sakit, lanjut Sofian, Rumah Sakit Bhayangkara tersebut juga akan bisa melayani pasien rehabilitasi terhadap narkotika. Apalagi angka pengguna narkotika di Kota Tarakan cukup tinggi. “Sehingga kita berharap layanan terhadap rehabilitasi dapat menyelamatkan generasi kita,” tegasnya.
Meski Puskesmas Juata Laut sudah diserahkan ke Polda Kaltara, namun untuk pelayanan Puskesmas bagi masyarakat Kecamatan Juata Laut akan dialihkan ke Puskesmas Juata Permai. “Di sini nanti ada SDM sendiri dan SDM di sini (Juata Laut) akan kita alihkan ke Juata Permai, apalagi kita di beberapa tempat kekurangan SDM,” imbuhnya.
Adapun total aset yang diserahkan ke Polda Kaltara Rp 46 miliar dan jumlah tersebut sudah masuk aset bangunan dan peralatan kesehatan.
Sementara itu, Kapolda Kaltara Brigjen Pol Indrajit mengapresiasi Pemkot Tarakan yang mau menghibahkan gedung dan fasilitas Puskesmas Juata Laut ke Polda Kaltara. Menurutnya, Polda yang pertama kali mendapatkan gedung dan fasilitas kesehatan untuk dijadikan Rumah Sakit Bhayangkara adalah Polda Kaltara.
“Dengan menghibahkan kepada Polri artinya mereka mencintai warganya, terutama bagi pencandu narkoba yang akan direhabilitasi,” ungkapnya.
Kapolda menambahkan, setelah dihibahkan ke Polda Kaltara pihaknya akan langsung secara perlahan mengoperasionalkan Rumah Sakit Bhayangara itu. Sebab, saat ini pelayanan terhadap masyarakat sudah berjalan dan pihaknya tinggal melanjutkan saja. “Untuk sementara kita akan koordinasi dengan Kepala Dinas dan Pemkot untuk meminta bantuan tenaga medis. Untuk saat ini Personel Dokes Polda ada tujuh dan saat ini ada penerimaan juga,” jelasnya.
Meski berstatus Rumah Sakit Bhayangkara, namun rumah sakit tersebut nantinya tidak hanya melayani untuk anggota Polri namun untuk masyarakat. Kemudian Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kaltara untuk akan diprioritaskan untuk dijadikan tempat rehabilitasi pecandu nakoba khusus di Kaltara. “Kita melayani umum namun untuk sementara kita prioritaskan rehabilitasi untuk ibu dan anak,” pungkasnya.
Terkait kebutuhan kedepannya, tambah Ses Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Kusdianto, pihaknya akan melakukan pendataan terhadap kekurangan SDM dan peratalan, untuk diusulkan ke Mabes Polri. “Alat medis juga kita dari Jakarta akan usulkan. Untuk sementara kita usulkan pelayanan umum dulu, nanti akan ditambah khas bidang kepolisian,” ungkapnya.
Pihaknya juga akan mengusulkan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kaltara untuk pelayanan Disaster Victim Identification (DVI) , sama seperti Rumah Sakit Bhayangkara lainnya. Namun untuk tingkat eskalasinya akan dilihat, apakah Polda yang akan menangani atau akan dibantu dari Mabes Polri. “Sementara rumah sakit ini bertipe D dulu, secara perlahan akan kita naikkan,” pungkasnya. (zar/udn)
