Yos Sudarso Gugur Bersama Tiga KRI dengan Heroik

- Selasa, 15 Januari 2019 | 19:20 WIB

TARAKAN – Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) XIII Laksamana Pertama TNI Judjianto, M.Si, M.A, mengajak seluruh prajurit TNI AL mengenang Pertempuran Laut Arafuru 15 Januari 1962. Itu dia sampaikan dalam upacara Hari Dharma Samudera di Mako Lantamal XIII Jalan Yos Sudarso, Sebengkok, Tarakan Tengah, Selasa (15/1) sekira pukul 07.45 WITA.

Dalam upacara tahunan yang turut dihadiri sejumlah pamen termasuk Danyonmarhanlan XIII Mayor Marinir Fauzi Safi’i, S.AP, M.Tr.Opsla ini pada hakekatnya merupakan bentuk penghormatan terhadap para pahlawan bangsa sekaligus untuk mengenang peristiwa yang terjadi di Laut Arafuru pada 57 tahun silam.

“Pertempuran Laut Arafuru merupakan peristiwa heroik dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia tiga kapal cepat RI yaitu RI Harimau, RI Macan Tutul dan RI Macan Kumbang. Berjibaku melawan tiga kapal kombatan utama dan sebuah pesawat udara angkatan laut Belanda. Ketiga kapal tersebut tergabung dalam satuan tugas khusus-9 atau STC-9 dengan misi infiltrasi mendaratkan pasukan angkatan darat di timur Kaimana sebagai langkah awal perjuangan Trikora,” kata Danlantamal XIII Laksamana Pertama TNI Judjianto.

Saat menuju daerah operasi ketiga kapal perang Republik Indonesia berjenis MTB tersebut berhadapan dan diserang oleh kekuatan armada tempur Belanda. Menyadari kekuatan yang tidak seimbang itu komodor Yos Sudarso yang berada di RI Macan Tutul mengambil alih komando kapal tersebut dengan melakukan manuver menyongsong gerak maju 3 kapal kombatan Belanda sehingga semua serangan semua kapal musuh hanya tertuju pada RI Macan Tutul. “Dengan penuh semangat komodor Yos Sudarso kobarkan semangat pertempuran yang disebutkan melalui jaring komunikasi mengiringi perlawanan RI Macan Tutul mengadang armada Belanda meskipun pada akhirnya RI Macan Tutul tenggelam secara gentle and brave bersama sang komodor Yos Sudarso yang gugur sebagai kusuma bangsa. Semangat pertempurannya tak akan pernah pudar dan lekang oleh waktu,” kata Judjianto.

Ia berharap kepada seluruh prajurit TNI AL di mana pun bertugas pertempuran harus penuh semangat. Kisah membela negara di Laut Arafuru telah memberikan keteladanan sejati kepada TNI AL tentang nilai dan semangat kejuangan yakni sikap kesatria rela berkorban dan tak pernah gentar menghadapi musuh dalam mempertahankan wilayah dan kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia.  “Oleh sebab itu nilai-nilai kejuangan tersebut harus diwarisi oleh seluruh prajurit TNI Angkatan Laut agar tetap tegar dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat dan pengaruh era globalisasi. Tantangan kita sebagai garda pelindung keutuhan dan kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia akan menjadi semakin kompleks. Namun selaku pimpinan TNI Angkatan Laut saya percaya dan yakin bahwa sikap dan jiwa patriotisme prajurit matra laut akan terus tetap terjaga untuk mempertahankan tegaknya NKRI,” sebutnya.

Melalui peringatan Hari Dharma Samudera ia menekankan prajurtit mengaktualisasikan nilai-nilai perjuangan patriotisme dan kepahlawanan serta nilai-nilai keteladanan yang telah diwariskan oleh para pendahulu. Dalam upaya mewujudkan TNI AL yang berprestasi dan modern serta berkemampuan proyeksi regional dan berkomitmen global. (lim)

Editor: kalpos123-Azward Kaltara

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X