Tiket Pesawat Mahal, Beralih ke Jalur Laut

- Selasa, 15 Januari 2019 | 14:04 WIB

TARAKAN - Kenaikan harga tiket pesawat membawa dampak luas kepada masyarakat. Khususnya mereka yang biasa menjangkau sarana transportasi udara.

Alan (40), memutuskan tak berangkat dengan penerbangan. Tetapi, memilih jalur laut. Tidak hanya kenaikan harga tiket, juga karena bagasi. “Mending pilih ikut kapal saja sekalian. Apalagi saya mau ke Parepare, kalau naik pesawat harus singgah ke Makassar dulu, tapi kalau kapal laut langsung ke Parepare,” ujarnya, kemarin (14/1).

Meski harus melalui jalur laut dan menempuh perjalanan selama berhari-hari, tidak menjadi masalah. Perjalanan pulang tidak begitu mendesak.

Jika naik pesawat, ia harus menyiapkan uang paling sedikit Rp 2 juta. Belum ditambah biaya bagasi. Jalur laut, cukup Rp 500 ribu. “Murah, bisa menghemat uang. Misalnya berpikir karena hampir dua hari di jalan, itu enggak masalah. Siapa mau kasih duit Rp 1,5 juta dalam dua hari?” tanyanya.

M. Arifin (40), penumpang dengan tujuan yang sama dengan Alan membeli tiket untuk keluarganya. “Memang tiket pesawat mahal. Kalau kapal laut sudah biasa kami,” katanya.

Meski mahal, di antara pengguna transportasi masih ada yang memilih jalur udara. Fitriadi (39) mengaku biasanya perjalanan menuju Jakarta dengan rincian biaya tak lebih Rp 900 ribu. Sekarang harus menyiapkan Rp 1,8 juta sekali penerbangan.

“Ini biar kerja di pemerintah pun tetap saya rasa berat, apalagi kalau ada kepentingan mendadak sampai saat ini,” keluhnya.

Tak hanya itu, Hesti (25) menyatakan bahwa dirinya juga ingin berangkat menuju Jakarta dengan total biaya Rp 1.544.000 sekali penerbangan. “Ini mahal banget. Kalau ada rencana turun ya syukur,” harapnya.

Kepala Pelni Cabang Tarakan Haeru Rijal mengaku jika kenaikan harga tiket pesawat tidaklah berdampak pada peningkatan jumlah penumpang Pelni.

“Sejauh ini tidak ada yah. Memang ada kenaikan 7-10 persen saat musim liburan, tapi kalau sekarang tidak ada pengaruh. Tetap penumpang kami di kisaran 700-1.000 penumpang. Malah kapal kami masih kurang penumpang, karena kapasitasnya 3.329 penumpang, tapi penumpangnya hanya seribuan saja,” terangnya.

Menurutnya, tidak berpengaruh pada antusias masyarakat dalam menggunakan transportasi laut dikarenakan penumpang telah memiliki selera perjalanan masing-masing. Kapal Pelni memiliki jangkauan ke sejumlah daerah, meski harga tiket pesawat murah penumpang tidak akan beralih.

Seperti misalnya rute Tarakan-Nunukan-Parepare, penumpang rerata setiap kapal 700-800, 70 persennya turun di Parepare.

Mengenai adanya tambahan petugas dan yang memandu calon penumpang menurutnya hal tersebut bukanlah disiapkan sebagai antisipasi peningkatan penumpang. Melainkan petugas tersebut ditempatkan semata-mata demi peningkatan layanan.

“Kami memang meningkatkan pelayanan agar calon penumpang bisa menulis mengisi identitas dengan duduk. Karena kita maunya ini calon lenumpang kan merasa nyaman kalau membeli tiket,” urainya.

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X