Keluarga Korban Menagih Janji Polisi

- Selasa, 15 Januari 2019 | 13:58 WIB

TARAKAN - Kesedihan masih bergelayut di kediaman almarhumah Rahma (77) di RT 12 Nomor 31 Kelurahan Selumit, Tarakan Barat. Almarhumah merupakan seorang lansia yang menjadi korban tabrak lari pada Minggu (6/1) di Jalan Yos Sudarso.

Anak, ponakan, cucu dan cicit meratapi sedih kepergian almarhumah. Kepergian almarhumah tidak hanya menimbulkan rasa kehilangan bagi keluarga, namun juga kekecewaan yang amat besar karena tidak adanya iktikad baik dari pelaku.

Selama 7 hari perawatan, korban akhirnya meninggal dunia. Meninggalnya Rahma tidak terlepas dari pendarahan di kepala dan patah kaki.

Diketahui almarhum seorang nenek dengan fisik yang masih sehat. Setiap hari berjalan ratusan meter, ke pasar.

Anak korban, Hadijah (39) mengungkapkan, sebelum tertabrak almarhumah tidak memperlihatkan tanda tertentu. Namun saat pagi hari beliau sempat mengungkapkan keinginannya untuk makan masakan soto, karena itulah ia bermaksud pergi ke pasar membeli bahan dapur.

“Tidak ada tanda tertentu cuma yang saya ingat katanya dia mau makan soto. Tapi pas keluarnya juga saya tidak lihat. Kalau saya lihat pasti saya antar,” tuturnya, kemarin (14/1).

 

Diketahui almarhumah berpulang dengan meninggalkan 12 orang cucu dan 2 cicit.  Kepergian almarhumah menimbulkan kepiluan bagi keluarga, pasalnya sebentar lagi almarhumah menunggu kelahiran cicitnya yang ketiga.

Keluarga menerima kepergian korban dengan hati lapang. Walau begitu pihak keluarga berharap adanya keadilan hukum bagi pelaku. Keluarga pun menagih janji polisi.

“Kami tidak minta ganti rugi apapun, karena berapa pun ganti rugi yang dia beri tidak bisa menghidupkan orang tua kami lagi. Tapi kami meminta keadilan hukum. Kami berharap pelaku tertangkap dan bisa ditindak sesuai pasal,” tuturnya.

Johan (27) ponakan korban menerangkan, almarhumah merupakan sosok nenek yang memiliki kondisi tubuh yang sehat dan tidak memiliki penyakit apapun. Sehingga almarhumah senang berjalan kaki dengan jarak jauh setiap harinya.

“Beliau itu sangat sehat, memang usianya sudah 77 tahun, tapi tidak punya penyakit apa pun, kami mengerti ini musibah cuma setidaknya kami berharap pelaku ini mau bertanggung jawab di mata hukum,” tuturnya.

Meninggalnya Rahma seakan membuka kembali luka lama warga setempat setelah beberapa tahun lalu. Korban masih keluarga Rahma. Johan menerangkan, beberapa tahun lalu peristiwa tabrak lari yang menewaskan korban jiwa juga terjadi.

Ia dan pihak keluarga menyesalkan pelaku masih bebas berkeliaran setelah kejadian itu.

“Sebelumnya juga pernah paman saya meninggal tertabrak. Pelakunya juga tidak ditangkap. Mungkin kami memakluminya waktu itu karena ciri-ciri pelaku tidak dikatahui. Tapi sekarang ini kami mendapatkan ciri-ciri pelaku, tapi pelaku belum tertangkap,” ujarnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X