Setop Kantong Plastik!

- Senin, 14 Januari 2019 | 09:52 WIB

TARAKAN- Meski memiliki luas wilayah yang kecil, namun produksi sampah di Bumi Paguntaka terbilang besar mencapai angka 120 ton per hari. Oleh sebabnya, rencana pengurangan produksi sampah plastik akan dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan, namun melalui tahap sosialisasi lebih dulu. Lantas bagaimana tanggapan masyarakat Tarakan akan hal ini?

Salah satu pedagang di Pasar Gusher Tarakan, Dewi (18) mengatakan, bahwa jika imbauan telah disampaikan pemerintah terkait upaya pengurangan penggunaan kantong plastik, maka pihaknya akan mengikuti.

“Kita nih kan diatur pemerintah, jadi apa yang menjadi imbauan pemerintah ya harus ditaati. Apalagi ini kan (kantong belanja) disediakan dari pembeli, jadi tidak ada masalahlah,” singkatnya.

Kepada Radar Tarakan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tarakan Supriono mengatakan, bahwa dari berat total sampah 120 ton per hari, 30 persen di antaranya adalah sampah plastik. Oleh sebab itu, untuk meminimalisir adanya sampah plastik, DLH melakukan kerja sama dengan bank sampah dan tempat pengelolaan sampah-reduce, reuse, recycle (TPS-3R).

“Di permukiman itu ada 5 bank sampah, di sekolah-sekolah ada sekitar 17 bank sampah. Itu yang kami andalkan untuk melakukan pengelolaan terhadap sampah organik dan non-organik,” jelasnya.

Supriono mengaku, sampah organik dapat dengan mudah dikelola masyarakat, misalnya dijadikan sebagai kompos maupun buku dan kertas dan sebagainya. Keinginan Wali Kota Tarakan Ir. Sofian Raga untuk menerapkan kantong belanja tanpa plastik, dikatakan Supriono akan diperkuat dengan peraturan wali kota (perwali).

“Sudah kami coba rumuskan kemarin, tapi itu masih berupa draf. Sehingga apakah nanti ada perubahan atau tidak, setelah peraturan wali kota ini ditandatangani, barulah mungkin bisa dikatakan angka (sampah plastik) pasti,” jelasnya.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdakop-UKM) Tarakan Tajuddin Tuwo menambahkan bahwa pihaknya menginginkan agar setiap UMKM maupun pedagang tak lagi memberikan kantong plastik kepada setiap konsumen. Sebaliknya, setiap konsumen diharuskan untuk menyediakan kantong belanja yang terbuat dari kertas maupun kain agar tidak menambah sampah plastik.

Untuk itu, pihaknya berencana untuk bekerja sama dengan DLH menjalankan sosialisasi kepada masyarakat terkait larangan penggunaan kantong belanja plastik. Menurut Tajuddin, penggunaan kantong belanja dari kertas dan kain cukup bertahan lama jika digunakan sehingga akan menguntungkan masyarakat.

“Kalau dibeli satu, mungkin digunakan sampai satu tahun atau berbulan-bulan dipakai. Ini tergantung dari kesadaran masyarakat, karena plastik itu masalahnya tidak mudah hancur dan mudah tersebar di mana-mana,” bebernya.

Adapun rencana penyampaian sosialisasi kepada masyarakat dan unit pelaksana teknis (UPT) pasar akan dilakukan secepatnya. Sebab menurut Tajuddin, untuk menerapkan hal ini diperlukan adanya imbauan atau sosialisasi langsung dari pemerintah.

Seperti dikutip dari petisi di laman change.org, sampah plastik menjadi masalah besar untuk lingkungan, karena limbahnya yang sulit terurai di dalam tanah. Selain itu, limbah plastik juga tidak bisa dibakar karena hasil pembakaran plastik mengandung racum kimia yang akan menimbulkan polusi udara yang berbahaya dan meyebabkan penyakit saluran pernapasan serta kanker paru-paru.

 

ALTERNATIF KANTONG BERBAHAN SINGKONG

Selama proses penguraian bermacam zat kimia yang dikandung di dalamnya akan mencemari tanah. Setiap tahun masyarakat Indonesia dilaporkan memakai lebih dari 100 miliar kantong plastik. Berdasarkan perhitungan tersebut, setiap orang Indonesia menggunakan sekitar 700 kantong plastik per tahun, atau kira-kira dua kantong plastik dalam sehari. Cukup banyak sampah kantong plastik tersebut tidak sampai di tempat pembuangan akhir sampah, dan hanya sedikit yang akhirnya dapat didaur ulang. Akibatnya sampah kantong plastik ini menumpuk di permukaan sungai dan menyumbat saluran air yang sangat tidak sedap dipandang mata serta dapat menyebabkan banjir.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X